> >

Golkar Minta Banyak Jatah Menteri, PAN: Kita Tiga Kali Pemilu Suka Duka Ikut Pak Prabowo

Politik | 18 Maret 2024, 11:06 WIB
Calon Presiden Prabowo Subianto saat menerima telepon dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat (8/3/2024). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai belum saatnya membicarakan jatah menteri di bakal kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal tersebut disampaikan Saleh merespons permintaan Partai Golkar agar mendapat banyak kursi menteri.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengatakan  bahwa partainya berhak mendapat minimal 5 kursi menteri di kabinet mendatang. Organisasi pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) pun menilai partai itu layak mendapat jatah menteri lebih banyak.

Baca Juga: Apakah PKS Nanti Tetap Jadi Oposisi jika di Pemerintahan Prabowo-Gibran? Begini Analisisnya

Mengenai jatah menteri, Saleh menyinggung bahwa proses Pemilu 2024 belum selesai dan masih di tahap rekapitulasi. Ia juga menyinggung kesetiaan PAN bersama Prabowo kendati tidak meraih suara terbesar di parlemen.

"Selama tiga kali pemilu, kita suka dukanya kita ikut bersama dengan Pak Prabowo, kita tidak pernah pindah pilihan, pindah ke lain hati. Atas dasar ini, Partai Amanat Nasional merasa bahwa Pak Prabowo akan memberikan keputusan terbaik terkait komposisi kabinet nanti sevara bijaksana,” kata Saleh dalam program “Sapa Indonesia Pagi” Kompas TV, Senin (18/3/2024).

Saleh menegaskan, pembahasan jatah menteri sepantasnya dilakukan setelah semua rangkaian Pemilu 2024 selesai, termasuk sengketa di Mahkamah Konstitusi.

"Soal pembicaraan kursi kabinet ini saya kira belum menjadi prioritas lah untuk sementara ini, tapi kalau ada yang menyatakan soal kursi itu ya silakan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai Prabowo akan berlaku adil dalam penyusunan kabinet jika dilantik. Ia meyakinkan bahwa tidak ada mitra Koalisi Indonesia Maju yang “ditinggalkan” usai pemilu.

 

"Kalau di koalisi ini, saya yakin, Koalisi Indonesia Maju tidak akan ada pihak yang ditinggalkan dan tidak akan ada pihak yang kecewa terhadap penentuan posisi-posisi baik di kabinet maupun di luar kabinet. Kami menamakannya berbagi tugas, lah,” kata Habiburokhman. 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU