> >

PAN Mengaku Serahkan ke Prabowo soal Jatah Kursi Menteri dari Partainya

Politik | 19 Maret 2024, 01:05 WIB
Sekjen PAN Eddy Soeparno. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada capres Prabowo Subianto ihwal penentuan kursi menteri dari partainya. 

Menurut dia, komposisi di dalam kabinet itu merupakan hak prerogatif dari seorang presiden terpilih.

Diketahui, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024 versi hitung cepat berbagai lembaga survei. 

Baca Juga: Golkar Minta Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Kata Demokrat

"Perlu kami sampaikan kami akan sepenuhnya menghormati hak prerogatif bapak Prabowo sebagai insyaallah presiden terpilih nantinya untuk kemudian menetapkan dan berbicara dengan pimpinan partai politik untuk kemudian menetapkan apa saja yang kemudian menjadi bagian dari hak dari partai-partai yang ikut mendukung beliau," kata Eddy di gedung DPR, Jakarta, Senin (18/3/2024). 

Ia menilai Prabowo pun akan mengajak seluruh ketua umum partai politik (parpol) pendukung untuk merundingkan nama-nama menteri dalam kabinetnya. 

"Bagi kami PAN domain itu ada di ketua umum dan tentu bagi kami akan menghormati sepenuhnya apa yang disampaikan kelak nanti oleh Pak Prabowo dalam menjalankan hak prerogatifnya," ujarnya.

Eddy mengakui bahwa Prabowo dan ketua umumnya, Zulkifli Hasan sudah sering bertemu dan tidak tertutup kemungkinan keduanya membahas soal kabinet. 

Namun, kata dia, Prabowo dan Zulhas juga membahas sesuatu yang lebih besar dari sekadar kabinet, yakni masalah target ekonomi ke depannya.

"Saya yakini Pak Zul dengan Pak Prabowo sudah melakukan pembahasan yang lebih luas tidak hanya sekedar masalah kabinet ke depannya, saya kira bagaimana mencapai target-target ekonomi, target-target pembangunan ke depannya dan ini saya rasa penting karena agenda pembangunan ekonomi yang dicanangkan Pak Prabowo perlu kita langsung kejar, tidak bisa ditunda-tunda pada saat Pak Prabowo sudah menjadi presiden hari pertama ibaratnya langsung berlari gitu," katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU