> >

Gaduh Marhan Harahap Meninggal usai Diadang Masuk Masjid di Labuhanbatu, Ini Penjelasan Istana

Peristiwa | 19 Maret 2024, 15:19 WIB
Seseorang pria bernama Marhan Harahap yang mengenakan gamis dihalangi petugas saat ingin masuk Masjid Agung Rantau Prapat Labuhanbatu, Sumataa Utara. Hal ini dikarenakan Presiden Joko Widodo ingin salat Jumat di Masjid tersebut. (Sumber: TribunMedan.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pria bernama Marhan Harahap menjadi pembicaraan di media sosial setelah video dirinya diadang penjagaan saat hendak menuju Masjid Agung Rantau Prapat, Labuhanbatu, Sumatra Utara.

Setelah kejadian itu, Marhan dikabarkan meninggal dunia.

Saat insiden itu terjadi, Marhan sejatinya hendak menunaikan salat Jumat di Masjid Agung Rantau Prapat. Namun dikarenakan Presiden Joko Widodo akan salat Jumat di masjid tersebut, pengamanan pun diperketat. 

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak almarhum Marhan yang mengenakan baju gamis tampak diadang oleh seorang petugas perempuan. Tak lama kemudian, petugas berseragam polisi dan TNI tampak menggiring almarhum untuk keluar ring penjagaan. Marhan kemudian tampak terjatuh, diduga pingsan, lalu diangkat oleh seorang petugas berseragam TNI.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana angkat bicara terkait informasi yang beredar di media sosial. 

Ari menjelaskan, Presiden Jokowi prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatra Utara. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita Meninggalnya Marhan Harahap, Minta Paspampres Bertindak Humanis

Presiden Jokowi juga turut menyampaikan dukacita atas meninggalnya Marhan Harahap. 

"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatra Utara, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Bapak Marhan Harahap," ujar Ari dalam keterangannya, Selasa (19/3/2024).

Ari menambahkan, dalam setiap kunjungan kerja, Presiden Jokowi selalu terbuka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat. 

Hal serupa juga dilakukan dalam berbagai kesempatan. Ari menjelaskan, Presiden selalu menekankan agar Paspampres dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis.

"Presiden juga meminta agar aspirasi yang disampaikan masyarakat segera direspons dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, untuk dicarikan solusi yang konkret," ujar Ari. 

Baca Juga: Penjelasan Paspampres soal Spanduk yang Dibentangkan Emak-emak Dirampas Saat Kunjungan Jokowi

Ucapan belasungkawa juga disampaikan Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman atas meninggalnya Marhan Harahap. 

Herman dalam keterangan tertulisnya menegaskan, tidak ada campur tangan Paspampres yang menghalangi Marhan menuju halaman masjid.

Herman meluruskan, dalam video yang beredar di media sosial, yang menghalangi almarhum untuk menuju Mesjid Agung Rantau Prapat, Labuhanatu adalah seorang petugas perempuan. Sementara, saat itu, Paspampres yang bertugas melakukan penjagaan adalah prajurit Paspampres laki-laki.

"Apa yang sudah terberitakan saat ini melalui media sosial bahwa yang menghalangi Bapak Marhan Harahap untuk melaksanakan salat di Mesjid Agung Rantau Prapat Labuhanbatu itu anggota Paspampres adalah tidak benar," ujar Herman. 

Baca Juga: Kumpulan Aksi Erlin Suastini, Wanita Berani Terobos Jokowi yang ‘Kebal’ Paspampres

Herman menyatakan Paspamres turut prihatin dan berduka atas kejadian tersebut. Ia menyebut peristiwa itu menjadi pelajaran berharga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa-masa mendatang di daerah lain.

"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum Bapak Marhan Harahap. Tidak benar adanya almarhum meninggal dunia disebabkan karena saat menuju mesjid Agung Rantau Prapat Labuhanbatu dihalang-halangi anggota Paspampres," tutup Herman. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU