> >

Gudang Berisi 150.000 Munisi Meledak, KSAD Maruli Janji Evaluasi Penyimpanan

Peristiwa | 31 Maret 2024, 14:19 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak saat menyampaikan keterangan pada Minggu (31/3/2024). (Sumber: Kompas TV)

BOGOR, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak berjanji akan mengevaluasi tata cara penyimpanan di gudang peluru milik TNI. Hal tersebut disampaikan Maruli menanggapi insiden ledakan gudang peluru di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (30/3/2024).

"Jadi sebetulnya ini gudang untuk penyimpanan munisi-munisi yang akan di-disposal (dimusnahkan). Jadi ini memang cukup riskan untuk mengelola gudang seperti ini,” kata KSAD Jenderal Maruli kepada wartawan, Minggu (31/3).

“Tapi secara persyaratan penyimpanan barang berbahaya, kita bersyukur bahwa sampai dengan saat ini walaupun sekitar 150 ribu munisi yang ada dalam gudang itu, sampai dengan sekarang tidak ada korban. Namun, cara penyimpanannya akan kita evaluasi kembali.”

Baca Juga: Panglima TNI soal Ledakan Gudang Peluru: Amunisi yang Expired akan Di-disposal, tapi Keburu Meledak

Maruli pun meminta maaf atas ledakan di gudang munisi daerah (gudmurah) Ciangsana Bogor. Menurutnya, gudang dalam kondisi baik dan aman saat kejadian.

Maruli menyampaikan bahwa gudmurah tersebut baru dibangun pada tahun 2000. Total terdapat 10 gudang dalam kompleks gudmurah tersebut. Gudang peluru yang meledak adalah gudang nomor enam.

Kata Maruli, munisi kedaluwarsa disimpan dalam gudang tersebut sembari menunggu prosedur disposal. Peluru kadaluwarsa di Ciangsana sedianya akan dimusnahkan setelah Lebaran 2024.

"Proses disposal kan cukup panjang, dicek lagi bener nggak dikembalikan segitu, nanti kita lapor Mabes TNI, ada Kemhan, itu juga mungkin salah satu yang kita evaluasi,” katanya.

KSAD Maruli juga mengaku pihaknya akan membentuk tim investigasi untuk mengusut kejadian ini. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui bagaimana awal mulanya munisi kedaluwarsa di gudang TNI belum meledak.

“Karena itu berbagai macam munisi, penyalaannya kan beda-beda, ada yang panas, ada yang listrik, ada yang tergesek, ada yang bercampur, ini mungkin kita evaluasi nanti,” kata Maruli.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU