> >

Jawab Pertanyaan Hakim MK, Ahli Sebut Sirekap Tidak Digunakan untuk Keputusan KPU

Hukum | 3 April 2024, 15:11 WIB
Ahli yang dihadirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prof Marsudi Wahyu Kisworo, berbicara dalam sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi, Rabu (3/4/2024). Marsudi menjelaskan 3 hal yang menyebabkan adanya perbedaan hasil penghitungan suara pada form C1 dan aplikasi Sirekap. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

“Ketika kita lihat hasilnya, ternyata tidak berbeda jauh dengan Sirekap setelah diselesaikan di perhitungan manual. Menurut saya sebetulnya apa yang ada di Sirekap sama dengan perhitungan paralel yang lain, yang kedua sama dengan penghitungan manual juga.”

Ia juga menjawab pertanyaan hakim konstitusi lainnya, Enny Nurbaningsih, yang menanyakan tentang evolusi aplikasi pengitungan suara KPU.

“Mengenai evolusi. Jadi dulu Situng itu memang ada proses yang sangat panjang sehingga kemungkinan terjadinya human error tinggi, karena menyalin formulir, belum lagi mengentry,” kata Marsudi.

“Sirekap ini teman-teman ITB melakukan inovasi, tidak menggunakan manusia lagi tapi menggunakan OCR untuk membaca tulisan tangan menjadi data.”

Inilah yang menurutnya merupakan salah satu kelebihan dari Sirekap. Meski demikian, ia mengakui bahwa aplikasi tersebut memiliki kekurangan, yakni sistem konversi tulisan tangan ke angka.

“Kalau di lab saja belum 100 persen juga, baru 99 persen. Apalai di dunia nyata. Nah jadi ini yang mungkin di evolusi berikutnya teknologinya diperbaiki, ada validasi sebelum diposting dan sebagainya.”

 

Sebelumnya, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat menanyakan apakah pembahasan Sirekap pada sidang itu meributkan sesuatu yang sebetulnya tidak dipakai.

Awalnya, dalam pemaparan, Marsudi selaku ahli menjelaskan tentang aplikasi Sirekap yang digunakan oleh KPU sebagai alat bantu penghitungan suara.

Baca Juga: Saksi KPU soal Server Sirekap Disimpan di Luar Negeri: Tidak Benar!

“Saya begini tanya, yang dipakai sebagai dasar menurut ahli dan KPU betul yang manual dan berjenjang kan?” tanya Arief pada ahli.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU