> >

Waketum PKB Sebut Pertemuan Prabowo dan Muhaimin Lebih dari Sekadar Dukungan Lisan

Politik | 27 April 2024, 09:38 WIB
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berdiri bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kanan) usai melakukan pertemuan di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Sumber: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, di kantor DPP PKB, Rabu (24/4/2024), melebihi pernyataan dukungan secara lisan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Penjelasan itu disampaikan Jazilul menanggapi Partai NasDem yang telah memberikan pernyataan resmi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran pada Kamis (25/4).

"Itu kan pernyataan lisan, kami lebih dari pernyataan lisan. Pak Prabowo, Pak Muhaimin hadir di Kantor PKB itu lebih dari pernyataan lisan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (26/4/2024), dikutip Antara.

Baca Juga: Begini Pernyataan Gibran yang Bantah Tinggalkan PDIP saat Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo

Jazilul dengan tegas menyatakan PKB tidak pernah membahas pembagian kursi menteri dengan Prabowo.

"Tidak ada, tidak ada pembahasan bagi-bagi kursi menteri, dan dari dulu PKB setiap koalisi juga tidak pernah membahas syarat dan bagi-bagi kursi, demikian juga Pak Prabowo ketika ke PKB enggak ada," tegasnya.

Menurut dia, penyusunan komposisi kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang merupakan hak prerogatif presiden terpilih.

"PKB berpikir secara konstitusi saja, bahwa setelah Pak Prabowo dilantik memiliki hak prerogatif untuk mengangkat menterinya, dan PKB akan menghormati hal itu untuk digunakan oleh Pak Prabowo sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Seperti yang disampaikan Pak Prabowo, bukan untuk partai, tapi untuk rakyat," bebernya.

Pertemuan Prabowo dengan pihak PKB, kata Jazilul, hanya untuk menyatukan pemikiran terkait kondisi bangsa.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU