> >

Polda Sulut Bantah Isu Kapolres Manado Terima Setoran terkait Brigadir RAT: Tidak Terbukti Benar

Hukum | 30 April 2024, 17:18 WIB
Mobil Toyota Alphard di mana Brigadir RAT ditemukan tewas dan diduga bunuh diri, Minggu (28/4/2024). (Sumber: KOMPAS.com/XENA OLIVIA.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Sulawesi Utara (Sulut) membantah isu yang menyebutkan Kapolresta Manado Kombes Julianto P Sirait menerima uang setoran dari pengusaha tambang batu bara yang mempekerjakan anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir RAT.

Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam sebuah mobil Alphard di Jakarta Selatan pada Kamis (25/4) lalu. Polisi menduga polisi tersebut bunuh diri.

Menurut isu yang beredar, setoran Rp10 juta ke Kapolresta Manado tersebut untuk mempekerjakan Brigadir RAT sebagai pengawal di Jakarta.

"Kami tegas membantah tuduhan tersebut," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, Selasa (30/4/2024).

"Tuduhan tersebut sudah diperiksa oleh Bidang Pengawasan Profesionalisme (Propam) dan tidak terbukti benar."

Michael pun mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara oleh Bidang Propam Polda Sulut, Brigadir RAT memang telah bekerja sebagai ajudan atau driver seorang pengusaha di Jakarta sejak akhir tahun 2021.

Namun, ia menyebut, Brigadir RAT tidak memiliki izin selama bertugas menjadi ajudan seorang pengusaha di Jakarta.

"Almarhum bekerja tanpa surat tugas atau surat ijin dari kesatuan atau pimpinannya," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Sebelum Tewas Bunuh Diri, Brigadir RAT Sempat Turunkan Wanita dan Anak Kecil dari Mobil Alphard

Selain itu, Michael berujar, Bidang Propam Polda Sulut juga masih mendalami soal ajakan terhadap RAT oleh seorang Polwan di Polresta Manado.

Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam sebuah mobil Alphard di Jakarta Selatan pada Kamis (25/4).

Polisi menemukan senjata api jenis HS berkaliber 9 milimeter miliknya di dalam mobil tersebut. Polisi menduga RAT bunuh diri.

Berdasarkan dugaan awal, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal menyebut motif Brigadir RAT melakukan aksi bunuh diri diduga lantaran ada masalah pribadi.

"Untuk motif dia bunuh diri masalah pribadi. Itu masih kita dalami kepada istri, kerabat, dan keluarga," ujar Ade, Jumat (26/4).

Dalam perkembangan terbaru, polisi telah menutup penyelidikan kasus kematian Brigadir RAT dan memastikannya tewas karena bunuh diri.

"Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Senin (29/4).

Menurut penjelasannya, Brigadir RAT tewas bunuh diri dengan cara menembak kepalanya menggunakan pistol jenis HS-9.

"Korban bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api jenis pistol HS kaliber 9mm ke arah kepala," ujarnya.

Baca Juga: Brigadir RAT, Polisi yang Bunuh Diri Disebut Tak Izin Pimpinan Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta

 

Disclaimer:

Artikel ini tidak bertujuan untuk mempromosikan perilaku bunuh diri.

Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.

Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


TERBARU