> >

Dahnil: Prabowo Tidak Tendensius Mendikotomi Profesional dan Non-Profesional dalam Memilih Menteri

Politik | 7 Mei 2024, 11:05 WIB
Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri acara penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu, 24 April 2024. (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto disebut tidak ingin tendensius mendikotomi profesional dan non-profeisonal dalam memilih menteri-menterinya.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak,  merespons pernyataan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan kabinetnya akan lebih banyak diisi kalangan profesional.

“Apabila ada pernyataan misalnya dari Mas Wapres terpilih, Mas Gibran, akan diisi banyak kalangan professional, ya harus dimaknai begini, bukan berarti orang partai politik atau orang di luar partai politik itu tidak profesional. Pemaknaan profesional atau skillfull itu dimaknai juga bisa berasal dari partai politik,” jelas Dahnil dalam Dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga: PKB Bantah Dapat Jatah 2 Kursi di Kabinet Prabowo-Gibran: Belum Sampai Sejauh Itu

“Artinya, terus terang Pak Prabowo tidak terlalu tendensius mendikotomi antara profesional atau nonprofesional, yang ingin rekrut dan membantu Pak Prabowo itu dalam bahasa Pak Prabowo seringkali menggunakan kalimat putra putri terbaik Indonesia,  dalam makna mereka tentu harus profesional di bidangnya, baik dari partai politik maupun di luar partai politik,”

Selain itu, Dahnil menambahkan ada juga dua syarat utama yang harus dimiliki oleh calon menteri meskipun sudah profesional di bidangnya. Pertama integritas dan yang kedua adalah kompentensi calon menteri.

“Artinya adalah mereka-mereka yang masuk kabinet Pak Prabowo itu tentu syarat utamanya punya integritas, karena yang sering kali diulangi Pak Prabowo, Pak Prabowo ingin komit terhadap agenda pemberantasan korupsi, kemudian bersih dalam konteks pemaknaan integritas tadi,” ujar Dahnil.

“Kemudian kedua kompetensi. Dia profesional di bidangnya tadi. Misalnya PAN mengusulkan nama Eko Patrio atau ada nama Bang Yandri dan sebagainya itu dipertimbangkan tentu sesuai dengan 2 kriteria awal tadi.”

Baca Juga: Alasan PAN Usung Eko Patrio Jadi Menteri Prabowo: Modal Sosial Sudah Sangat Tinggi

Kemudian jika tidak bersesuaian dengan  dengan kriteria itu artinya tidak memenuhi yang dibutuhkan oleh kabinet Prabowo-Gibran.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU