> >

Yayasan SMK Lingga Kencana Depok: Acara Perpisahan ke Luar Kota Sudah Kesepakatan Guru dan Murid

Peristiwa | 13 Mei 2024, 11:40 WIB
Konferensi pers pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana, Depok, terkait kecelakaan bus yang terjadi di Ciater, Subang, Minggu (12/5/2024). (Sumber: KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)

DEPOK, KOMPAS.TV - Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) menyatakan acara pelepasan wisuda dan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, ke luar kota yaitu Bandung, Jawa Barat, sudah menjadi kesepakatan antara guru dan murid.

"(Acara perpisahan) kegiatan tahunan sekolah dan sudah melalui kesepakatan sih antara siswa dan guru," kata Perwakilan Bagian Informasi YKS Dian Nurfarida dikutip dari Kompas.com, Minggu (13/5/2024).

Dian mengatakan terdapat 150 orang yang mengikuti kegiatan perpisahan ke Bandung tersebut. Rinciannya, terdiri atas 28 guru yang mendampingi dan 122 siswa.

Baca Juga: Bus yang Kecelakaan di Subang Ternyata Tak Punya Izin Angkutan, Kemenhub: PO Bus Bisa Dipidana

Mereka pun berangkat sejak Jumat (10/5/2024) pagi. Rencananya, mereka kembali pulang ke Depok keesokan harinya atau pada Sabtu (11/5).

Dian menjelaskan tujuan perjalanan mereka untuk menggelar perpisahan adalah ke Bandung. Hal itu berdasarkan hasil kesepakatan bersama yang ditentukan sebulan sebelum keberangkatan.

"Kenapa pilih Bandung? Tempat itu sudah disepakati sebelumnya antara wali murid. Kami sudah beberapa kali rapat perihal itu,” ujarnya.

“Jadi, enggak tiba-tiba ditentukan. Sudah ada obrolan dan disurvei dalam hal persiapan.”

Ia menegaskan bahwa acara kegiatan perpisahan yang digelar tiap tahun tersebut telah melalui proses diskusi dan survei bersama.

Baca Juga: Buntut Kecelakaan Maut di Subang, Pj Gubernur Jabar Minta Izin Study Tour ke Luar Kota Diperketat

Adapun untuk akomodasi perjalanannya, acara perpisahan sekolah tahunan SMK Lingga Kencana ini dibantu oleh pihak ketiga.

"Pihak sekolah menggunakan travel," ujar Dian.

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, Sabtu (11/5) pukul 18.45 WIB akhir pekan lalu.

Bus berpelat nomor AD 7524 OG itu diduga mengalami rem blong. Saat memasuki jalan menurun di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberang ke jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.

Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.

Bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus terlempar ke jalan. Akibat dari kecelakaan ini, 11 orang tewas, yang terdiri atas 9 siswa, satu guru, dan seorang warga.

Baca Juga: Kesaksian Guru yang Duduk Dekat Sopir saat Kecelakaan di Subang: Bus Tabrak Mobil hingga Terguling

Berdasarkan hasil olah TKP sementara, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan maut pariwisata tersebut.

"Jadi, kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," ujar Irjen Aan.

Namun, temuan hasil olah TKP itu perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah penyebab peristiwa itu akibat rem blong atau ada faktor lainnya.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU