> >

Sambut Obor Api Abadi Mrapen di Lokasi Rakernas PDIP, Komarudin Watubun Bacakan Banteng Terluka

Politik | 23 Mei 2024, 20:39 WIB
Komarudin Watubun dan Hasto Kristiyanto berpose bersama obor api abadi Mrapen, di lokasi Rakernas V PDIP, Ancol, Jakarta, Kamis (23/5/2024). (Sumber: Antara/Fath Putra Mulya)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun menyambut kedatangan obor api abadi Mrapen dengan puisi berjudul ‘Banteng Terluka’.

Obor dari api abadi Mrapen tersebut dibawa oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto ke lokasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan, Ancol, Jakarta, Kamis (23/5/2024) sore.

"Meskipun anak panah menembus sekujur tubuhku, tetapi jeritan kesakitan ini, menyatukan jiwa dan ragaku untuk tetap berjuang," ucap Komarudin membacakan puisi.

"Bagaikan obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam ini, hai banteng-banteng yang gagah perkasa, dari Merauke sampai ke Sabang, dari Pulau Rote sampai ke Miangas, jangan jadi pengecut, apalagi pengkhianat," sambung dia, dikutip Antara.

Baca Juga: Jawab Hasto saat Ditanya Sikap Politik PDIP, Akankah Oposisi?

"Satukan barisan di bawah komando Megawati Soekarnoputri. Satyam Eva Jayate, kebenaran pasti akan menang," ucap Komarudin.

Obor dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah tersebut  dinamakan "Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam".

Sementara, dalam sambutannya Hasto menyebut Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam itu merefleksikan kekompakan kader PDIP untuk terus menggelorakan semangat juang bagi Indonesia Raya, sebagaimana pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kita (PDIP) tidak pernah mengenal kata capek. Selama perjuangan itu ditujukan untuk bangsa dan negara Indonesia, dan untuk itulah PDIP melalui rakernas kelima ini, setelah kita menghadapi kegelapan demokrasi akibat sisi-sisi gelap kekuasaan, maka kami menyalakan semangat dengan berdasarkan kepada semangat berdiri di atas kaki sendiri," bebernya.

Hasto sempat berlari sejauh kurang lebih enam kilometer dari kawasan Kemayoran sambil membawa obor Api Abadi Mrapen.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Antara


TERBARU