> >

Cuaca Hari Ini, Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat dan Petir, Ini Daftarnya

Peristiwa | 24 Mei 2024, 05:00 WIB
Foto ilustrasi. Warga melalui Jalan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, yang terputus karena tingginya genangan, Kamis (29/2/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk besok, Jumat (24/5/2024). (Sumber: KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geoficika (BMKG) mengumumkan peringatan dini cuaca ekstrem, di mana sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat, petir dan angin kencang pada hari ini, Jumat (24/5/2024).

BMKG menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini terjadi akibat adanya bibit siklon tropis 93W yang terpantau terjadi di Samudera Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin maksimum 30 knots dan tekanan udara minimum 1.006 hPa.

“Sistem bibit siklon tropis ini cenderung bergerak ke arah Barat Laut dengan potensi meningkat menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori Tinggi,” demikian keterangan resmi dari BMKG, Kamis (23/5/2024).

Baca Juga: BMKG Imbau Waspada, 23 WIlayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hujan Lebat 23-24 Mei 2024

Bibit siklon ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Perairan timur Filipina, serta membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di Perairan utara Maluku Utara hingga utara Papua Barat.

Sirkulasi siklonik juga terpantau di Laut Cina Selatan utara Sabah yang kemudian membentuk daerah konvergensi dari Laut Jawa hingga Perairan utara Sabah dan daerah konfluensi di Perairan utara Sabah. 

Daerah konvergensi lain terlihat memanjang dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Laut Banda hingga Sulawesi Tengah bagian utara, dan dari Papua Nugini hingga Perairan utara Papua Barat. 

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut,” jelas BMKG.

Selain itu, terdapat Intrusi udara kering dari BBS melintasi Laut Karang, Teluk Carpentaria, Papua Selatan, Laut Arafura, dan Australia bagian utara. 

Udara kering ini mengangkat uap air basah di depannya menjadi lebih hangat dan lembab di Papua bagian Selatan dan Laut Arafura. Peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot juga terpantau di Laut Andaman dan Laut Karang, yang bisa meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, bmkg.go.id


TERBARU