> >

PAN Sebut PDI-P Berpeluang Gabung Pemerintahan: Prabowo dan Mega Pernah Maju Bersama di Pilpres 2009

Politik | 27 Mei 2024, 21:45 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat berpidato pada penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). (Sumber: PDIP via ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Daulaay, menilai masih ada peluang PDI Perjuangan (PDI-P) akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Saleh pun mengaku pihaknya akan menghormati apa pun nanti keputusan politik partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

PDI-P sendiri belum memutuskan apakah akan menjadi oposisi atau bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran hingga akhir Rakernas V PDI-P pada Minggu (26/5/2024) lalu.

Baca Juga: Megawati sebut “Gua Mainin Dulu dong”, Gerindra: Ada Kesan Potensi PDI-P Gabung Pemerintahan

Menurut Saleh, dalam politik, semua kemungkinan selalu terbuka. Terlebih lagi, Prabowo dan Megawati pernah dekat secara politik hingga maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2009 silam.

"Kalau kita lihat kan dalam record-nya saja itu Pak Prabowo dan Ibu Mega itu orang yang juga pernah dekat. Apalagi mereka pernah maju bersama sebagai capres dan cawapres," kata Saleh pada Senin (27/5/2024).

"Rekam jejak politik seperti itu saya kira adalah suatu ikatan yang dalam. Konteks sekarang juga bisa dihidupkan kembali untuk menambah kedekatan antara Prabowo dan PDI Perjuangan secara keseluruhan."

Meskipun demikian, jika PDI-P memutuskan menjadi oposisi, Saleh mengaku akan menghormatinya. Politikus PAN itu juga mengakui oposisi dibutuhkan sebagai kekuatan penyeimbang.

"Kekuatan penyeimbang dari pemerintah itu sebetulnya sama. Jadi, mulianya itu sama dan kita berharap apa pun keputusan itu tentu keputusan terbaik," ujarnya.

"Dan kalau misalnya gabung ke pemerintahan yang ada tentu itu akan memperkuat barisannya Pak Prabowo dalam rangka melanjutkan capaian-capaian pembangunan yang ada sekarang."

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU