> >

Serikat Pekerja dan Buruh Tolak Pemotongan Gaji untuk Tapera, Siap Gelar Aksi Besar di Istana

Peristiwa | 31 Mei 2024, 22:56 WIB
Massa buruh menggelar longmars untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024. (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)

Dari upah yang rendah itu, jika dipotong 3 persen untuk Tapera, beban hidup buruh akan semakin berat, apalagi potongan iuran wajib untuk buruh lima kali lipat dari potongan iuran pengusaha.

Menurut Iqbal, dalam UUD 1945, tanggung jawab pemerintah adalah menyediakan rumah murah untuk rakyat, sebagaimana program jaminan kesehatan dan ketersediaan pangan yang murah. 

Namun, dalam program Tapera, kata dia, pemerintah tidak membayar iuran sama sekali, hanya bertindak sebagai pengumpul dari iuran rakyat dan buruh.

"Hal ini tidak adil karena ketersediaan rumah adalah tanggung jawab negara dan menjadi hak rakyat," tegasnya.

Ia menilai Tapera tidak tepat diterapkan saat ini di tengah tidak adanya peran pemerintah untuk menjamin rumah bagi rakyatnya. 

"Program Tapera tidak tepat dijalankan sekarang sepanjang tidak ada kontribusi iuran dari pemerintah sebagaimana program penerima bantuan iuran dalam program Jaminan Kesehatan," ujar Iqbal.

Ia mengatakan aksi penolakan Tapera akan digelar pekan depan di Istana Negara dan akan dihadiri oleh 60 federasi serikat buruh nasional. 

"Aksi KSPI dan Partai Buruh minggu depan di Istana. (Massa aksi) Partai Buruh ada 60 federasi serikat buruh tingkat nasional," pungkasnya. 

Baca Juga: Moeldoko Nyatakan Tapera Tak Akan Ditunda Walau Ada Penolakan

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU