> >

Hari Kelahiran Bung Karno Tanggal 6 Juni, Berikut Sejarah Singkat Sang Proklamator

Peristiwa | 6 Juni 2024, 11:06 WIB
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. (Sumber: Tribunnews)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Tanggal 6 Juni termasuk hari ini, Kamis (6/6/2024) kerap diperingati sebagai hari kelahiran Soekarno, proklamator kemerdekaan Republik Indonesia. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Pria yang dijuluki Putra Sang Fajar itu bernama kecil Koesno Sosrodihardjo. Koesno dikenal sakit-sakitan saat masih kecil sehingga dirawat kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.

Di Tulung Agung, Soekarno pun disebut sempat menempuh sekolah rakyat (setingkat SD), tetapi tidak tamat. Ayah dari Megawati Soekarnoputri ini kemudian melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar insinyur dari Technische Hoge School (THS), kini ITB pada 1926.

Sejarah singkat Bung Karno

Soekarno mulai memupuk nasionalisme ketika tinggal di rumah tokoh Sarekat Islam, H.O.S Tjokroaminoto di Surabaya. Waktu itu, Soekarno bersekolah di Hogere Burger School (HBS) Surabaya.

Di rumah Tjokroaminoto, Soekarno mulai berkenalan dengan berbagai pemikiran yang memengaruhinya. Soekarno pun mulai terjun ke politik dan mendirikan Algeemene Studie Club pada 1927, organisasi yang menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI).

Dilansi Kompaspedia, aktivitas Seokarno di PNI membuatnya ditangkap Belanda pada 1929 dan dibebaskan pada 1931. 

Akan tetapi, Soekarno tidak kapok berpolitik di bawah ancaman Belanda dan bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), partai pecahan PNI. Aktivitas di Partindo kemudian membuat Soekarno lagi-lagi ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores pada 1933.

Baca Juga: Megawati Resmikan 'Jaket Bung Karno' di Ende, NTT: Saya Percaya Saudara Laksanakan Tugas Sebaik-baik

Empat tahun di Ende, Soekarno dipindahkan ke Bengkulu, tetapi bakal proklamator itu kemudian kabur menuju Padang. Dari Padang, Soekarno kembali ke Jakarta pada Juli 1942.

Soekarno pun berkonsolidasi dengan tokoh-tokoh nasionalis lain untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bersama Mohammad Hatta, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Soekarno dan Hatta ditunjuk menjadi presiden dan wakil presiden pertama RI melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. 

Pada awal kemerdekaan, Soekarno-Hatta mesti menghadapi berbagai tantangan negara yang baru merdeka. Selain itu, pemerintahan RI yang baru seumur jagung mesti menghadapi berbagai peristiwa, pemberontakan, dan sengketa melawan Belanda.

Usai Konferensi Meja Bundar (KMB) dan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, pemerintahan Soekarno memasuki era Demokrasi Liberal (1950-1959). Era ini ditandai dengan kebebasan politis yang luas sehingga banyak partai politik terbentuk. Pada Pemilu 1955, terdapat 172 partai politik yang mengikuti pemilihan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU