> >

Soal Bansos, MUI: Prioritas Orang Miskin yang Berusaha dan Gigih Bekerja, Bukan Penjudi

Peristiwa | 18 Juni 2024, 14:37 WIB
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh saat di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menanggapi terkait gagasan pemberian bantuan sosial atau bansos untuk keluarga pelaku judi online.  (Sumber: KOMPAS.com/Syakirun Niam.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan bantuan sosial atau bansos pada dasarnya adalah untuk keluarga miskin yang mau bekerja dan berusaha, bukan untuk mereka yang melakukan perjudian.

Hal itu disampaikan Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menanggapi terkait gagasan pemberian bantuan sosial atau bansos untuk keluarga pelaku judi online.

Mulanya Asrorun mengapresiasi langkah pemerintah untuk memberantas perjudian.  Ia pun menyebut diperlukan kekompakan dari seluruh pihak untuk memberantas judi online di masyarakat tersebut.

"Saya mengapresiasi atas komitmen pemberantasan tindak pidana perjudian, salah satunya dengan pembentukan satgas pemberantasan judi online," kata Asrorun dalam keterangannya, Selasa (17/6/2024).

"Seluruh pihak harus punya komitmen yang sama, secara sinergis dan terkoordinir. Jangan sampai ada narasi yang justru kontraproduktif terhadap komitmen besar yang sudah dibangun Presiden."

Sementara terkait bansos, ia pun menekankan bahwa hal itu untuk kepentingan bantuan bagi masyarakat yang tidak mampu agar dapat memenuhi hak dasarnya. Sehingga, ia menilai tidak perlu mengkait-kaitkan bansos dengan perjudian.

"Soal perjudian harus sama, pemberantasan tindak pidana perjudian," tegasnya.

Asrorun pun mengingatkan bansos diprioritaskan untuk masyarakat miskin yang bekerja dan berjuang untuk terlepas dari kemiskinannya, bukan untuk para penjudi.

Baca Juga: Habiburokhman Setuju Pemberian Bansos untuk Keluarga Pelaku Judi Online yang Miskin, Ini Alasannya

"Kalau fiskal negara memadai, semua dapat insentif dari negara untuk mewujudkan kesejahteraan. Jika uang untuk bansos terbatas, ya harus ada skala prioritas," jelasnya, dikutip dari Tribunnews.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.


TERBARU