> >

Tanggapan Menag Yaqut soal Hasil Temuan Timwas Haji 2024

Peristiwa | 19 Juni 2024, 16:08 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, saat berada di Mina, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024) menyatakan pemerintah akan mengevaluasi segala hal soal haji. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

MAKKAH, KOMPAS.TV - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan bahwa pelayanan haji 2024 akan dievaluasi.

Menag memberikan tanggapan terkait evaluasi dari Tim Pengawas (Timwas) Haji, termasuk masalah pendingin udara atau AC yang mati di tenda Mina serta jemaah haji yang tidur di luar tenda.

Yaqut juga menambahkan bahwa dia menerima keluhan mengenai jemaah dari embarkasi Kualanamu yang tidak mendapatkan tenda, usai menerima aduan itu, pihaknya segera menindaklanjuti dengan mengalihkan tenda milik perusahaan masyariq untuk digunakan oleh para jemaah.

"Semua yang dilakukan pemerintah, meskipun jemaah merasakan layanan yang sangat memuaskan, tapi bagi kami tetap harus ada evaluasi, apa pun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data," ujar Yaqut usai melaksanakan lontar jumroh, Selasa (18/6/2024) dini hari. 

Baca Juga: Viral Ejek Guru Honorer Nangis, Ketua DPRD Kabupaten Garut Minta Maaf

"Jadi termasuk katanya AC mati kita akan segera evaluasi," ujar Menag.

"Ini kan evaluasi-evaluasi yang sifatnya responsif, tetapi ke depan supaya layanan jemaah lebih baik tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif," tambahnya dikutip dari Kompas.com. 

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Ketua Timwas Haji DPR RI Muhaimin Iskandar mengatakan, dari hasil sidak Timwas menemukan banyak tenda yang melebihi kapasitas sehingga penuh sesak dan jemaah tak bisa istirahat.

Akibatnya, banyak jemaah yang tidur di Lorong. Fasilitas pendukung seperti kamar mandi atau toilet dan tempat wudhu juga sedikit. Banyak jemaah yang harus antre hingga berjam jam.

Timwas juga menemukan kamar mandi dan toilet yang tak ramah lansia. Menurut pria yang akrab dipanggil Cak Imin ini, ramah lansia seharusnya tak hanya jadi tagline kampanye, tapi juga harus ada realisasinya.

Selain itu, lokasi tenda jemaah juga jauh dari lokasi lempar jumrah. Sehingga jemaah khususnya lansia harus berjalan jauh untuk menuju jamarat.

“Kita menemukan fakta bahwa jumlah jemaah dengan kapasitas tenda tidak sesuai. Satu orang cuma 0,8 meter. Artinya ga sampai satu meter. Artinya ga bisa tidur. Akhirnya tidur di lorong ini tidak boleh terulang. Ke depan tiap tenda harus ukuran per orang pernama. Kemudian rasio kamar mandi juga ga seimbang. Antre sampai dua jam sampai ada yag pingsan,” ujar Cak Imin usai melakukan sidak di Mina, Senin (17/6). Seperti dilaporkan langsung jurnalis KompasTV, Mustakim.

Baca Juga: Beda Hitungan Jumlah Kapasitas Jemaah dalam Maktab, Apa Solusi Penyelenggara Haji Khusus?

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU