> >

Pusat Data Nasional Kominfo Alami Gangguan, Pakar Duga karena Serangan Ransomware

Peristiwa | 21 Juni 2024, 15:47 WIB
Ilustrasi ransomware. Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mengalami gangguan sejak Kamis (20/6/2024) hingga Jumat (21/6/2024) diduga karena serangan ransomware. (Sumber: SHUTTERTSOCK)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mengalami gangguan sejak Kamis (20/6/2024) hingga Jumat (21/6/2024) diduga karena serangan ransomware.

Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya. Ia menilai, jika data dari ransomware dapat diunduh oleh pihak yang melancarkan serangan, hal itu sangat berbahaya.

Masyarakat sebagai pemilik data akan menjadi pihak yang paling dirugikan karena bisa jadi korban eksploitasi data.

“Jadi virtual machine di PDN Kominfo diserang ransomware dan dienkripsi. Ratusan mungkin ribuan. Data keimigrasian kan sangat sensitif dan mengandung banyak informasi penting keimigrasian,” kata Alfons dikutip dari Kompas.com.

Alfons menjelaskan, ransomware yang diduga menyerang PDN Kominfo merupakan malware yang melakukan aksinya dengan masuk ke dalam sistem lalu mengenkripsi data maupun sistem sehingga menyebabkan sistem menjadi terganggu atau lumpuh.

Serangan ransomware tersebut biasanya dilakukan secara terorganisir oleh pihak tertentu untuk mendapatkan uang tebusan dari korbannya.

“Ransomware saat ini sudah bertransformasi menjadi extortionware. Jadi, jika korbannya tidak mampu membayar uang tebusan karena sudah memiliki backup data, maka data yang berhasil mereka unduh dan dapatkan akan dijual dan disebarkan,” papar Alfons.

Alfons pun mengkhawatirkan masyarakat sebagai pemilik data kependudukan atau paspor sangat berpotensi dieksploitasi jika informasinya disebarkan.

“Karena yang harusnya tahu itu adalah admin (PDN Kominfo) dan mereka pasti diam-diam saja karena takut atau malu,” ujarnya.

Alfons menambahkan, terganggunya PDN Kominfo merupakan tanda kelemahan dalam pengelolaan sistem. Ia menyebut Kominfo seharusnya menyiapkan disaster recovery atau pemulihan bencana dan business continuity atau keberlangsungan bisnis saat mengelola PDN.

Baca Juga: Sistem Pusat Data Nasional Kominfo Alami Gangguan, Berdampak Pada Layanan Imigrasi di Bandara Soetta

Alfons juga memperingatkan bahwa pengelolaan PDN tidak dapat disepelekan karena hal ini menyangkut kepentingan negara.

“Harusnya jangan 100 persen mengandalkan pada cloud, tetapi pada beberapa layanan kritikal juga perlu mengadopsi edge computing dengan database independen,” kata Alfons.

“Tetapi selalu sync yang dapat berjalan jika layanan cloud terganggu,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengonfirmasi, Pusat Data Nasional (PDN) sedang mengalami gangguan sejak Kamis (20/6/2024). 

Akibat gangguan tersebut, sejumlah layanan publik pun turut terdampak, termasuk sistem imigrasi di bandara seluruh Indonesia.

Budi mengatakan, saat ini proses pemulihan pusat data tersebut sedang dilakukan secara bertahap, namun ia tidak bisa memastikan sampai kapan sistem ini pulih.

Budi hanya menyampaikan, pihaknya bakal bekerja semaksimal mungkin untuk memulihkan PDN Kominfo.

“Saya pastikan saat ini tim sedang bekerja secara optimal untuk mempercepat pemulihan,” ujarnya.

Pihak Kominfo hingga saat ini juga belum merilis penyebab TDN terganggu, apakah karena serangan ransomware atau faktor lainnya.

Baca Juga: Akibat Gangguan Sistem Pusat Data Nasional Kominfo, Layanan Imigrasi di Bandara Soetta "Down"

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU