> >

BMKG Ungkap Penyebab Masih Hujan di Musim Kemarau, Simak Peringatan Dini Seminggu ke Depan

Peristiwa | 9 Juli 2024, 14:14 WIB
Ilustrasi. BMKG ungkap penyebab turun hujan padahal sudah memasuki musim kemarau. (Sumber: shutterstock via Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa waktu terakhir, masyarakat menyoroti fenomena turunnya hujan padahal sudah memasuki musim kemarau.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024.

Lantas, mengapa masih hujan padahal musim kemarau?

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memang telah memasuki musim kemarau.

Namun, ia menekankan bahwa meskipun musim kemarau, hujan masih dapat terjadi, meskipun dengan intensitas curah hujan di bawah 50 mm per dasarian.

Baca Juga: 17 Link Cek Pengumuman Hasil Seleksi SMMPTN Barat Sore Ini Pukul 16.00 WIB, Ini Tahapan Selanjutnya

Penyebab Masih Hujan di Musim Kemarau

Melansir akun Instagram @bmkg.go.id, dalam skala global, nilai Indian Ocean Dipole, Indeks Osilasi Selatan (SOI), dan Nino 3.4 tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Tetapi, Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada fase 3 (Indian Ocean) yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial terpantau aktif di Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat, dan Papua bagian utara.

Selain itu, gelombang Kelvin terpantau di Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian tengah dan selatan, Sumatera Utara.

Faktor-faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU