> >

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Dingin atau Bediding pada Malam dan Pagi Hari, Sampai Kapan Terjadi?

Peristiwa | 15 Juli 2024, 07:50 WIB
Fenomena embun upas yang sering dikira salju di kawasan Candi Arjuno, Dieng, Jawa Tengah. (Sumber: Shutterstock/Bakhtiar Rakhman via kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Suhu dingin yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada beberapa waktu terakhir menjadi sorotan masyarakat.

Suhu dingin tersebut terpantau dialami di wilayah Bandung, Yogyakarta hingga Jawa Timur.

Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, suhu dingin adalah fenomena yang rutin terjadi setiap tahun, terlebih pada musim kemarau.

“Orang Jawa menyebutnya mbedhidhing,” kata Guswanto, Minggu (14/7/2024), dikutip dari Kompas.com.

Ia menyebut, penyebab suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini yakni adanya Angin Monsun Australia. 

Baca Juga: Usai Praperadilan Kuasa Hukum Pegi Setiawan Siap Bantu Keluarga Vina

Guswanto menjelaskan, Angin Monsun Australia ini bertiup dari Australia menuju Asia melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia. 

Sementara itu, Samudera Hindia juga memiliki suhu permukaan laut yang juga relatif rendah atau dingin. 

Angin Monsun Australia diketahui bersifat kering dan sedikit membawa uap air, sehingga memengaruhi musim kemarau di Indonesia. 

Hal ini membuat sejumlah wilayah yang dilewati Angin Monsun Australia menjadi lebih dingin.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU