> >

Peringatan Dini BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat-Angin Kencang di WIlayah Ini, 20-21 September 2024

Peristiwa | 20 September 2024, 09:00 WIB
Ilustrasi hujan lebat. Peringatan dini BMKG 14-15 September 2024 (Sumber: The Economics Times)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia pada tanggal Jumat (20/9/2024) hingga Sabtu (21/9).

Berdasarkan analisis BMKG memprediksi adanya kemungkinan hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah daerah.

Peringatan ini didasarkan pada interaksi kompleks antara berbagai faktor cuaca global dan regional. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kondisi cuaca adalah aktivitas Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

Selain itu, suhu permukaan laut yang relatif hangat di beberapa perairan Indonesia juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan suplai uap air, yang pada gilirannya memperbesar peluang pembentukan awan hujan, terutama di kawasan pesisir.

Baca Juga: BMKG: Puncak Musim Hujan 2024-2025 Diprediksi Normal, Ini Daftar Lengkap Wilayahnya

BMKG juga melaporkan adanya deteksi Bibit Siklon Tropis 98W di wilayah Filipina bagian utara. Fenomena ini memiliki dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.

Bibit siklon tersebut membentuk daerah konvergensi di Laut China Selatan dan Laut Filipina, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 25 knot (low level jet). Zona angin kencang ini memanjang dari Laut Sulu hingga Laut Filipina dan perairan utara Filipina.

Lebih lanjut, BMKG mencatat adanya daerah konvergensi yang memanjang di Laut China Selatan, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik timur Filipina. Sementara itu, daerah konfluensi terdeteksi di perairan utara Aceh, Kepulauan Riau, dan Laut Filipina.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Bibit Siklon Tropis dan di sepanjang low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut," demikian pernyataan resmi BMKG.

Peningkatan kecepatan angin yang signifikan, mencapai lebih dari 25 knot, terpantau di beberapa wilayah perairan, termasuk Laut Andaman, Perairan Utara Aceh, Semenanjung Thailand, Laut Natuna Utara, Laut China Selatan, Laut Maluku, Laut Filipina, Laut Arafura, dan Laut Karang. Kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian gelombang di perairan-perairan tersebut.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, bmkg.go.id


TERBARU