> >

Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Malaysia, Begini Respons Kemlu

Peristiwa | 26 Januari 2025, 19:05 WIB
Foto ilustrasi. Satgas Catur Bais TNI menggagagalkan penyelundupan 10 calon pekerja migran Indonesia non-prosedural (CPMI-NP) di Pelabuhan Tradisional Somel, Kecamatan Sebatik Utara, Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (10/6/2024). (Sumber: Dok. Satgas Catur Bais TNI)

"Saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh 5 orang WNI pekerja migran Indonesia unprocedural (tidak resmi, red)," ungkapnya di Jakarta, Minggu, dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV

Dia mengatakan, dari lima pekerja migran Indonesia yang ditembak otoritas maritim Malaysia, satu orang tewas, sementara empat lainnya mengalami luka-luka, salah satunya dalam kondisi kritis.

"Kami tengah mengumpulkan apa yang sebetulnya terjadi pada saat itu tapi intinya telah terjadi penembakan yang menimbulkan korban 1 orang pekerjaan migran meninggal dunia dan 4 orang dalam keadaan luka-luka. Yang satu juga kabarnya saat ini tengah krisis," kata Christina.

Dia menyebut pihaknya terus berkoordinasi untuk memastikan korban luka mendapatkan perawatan medis yang memadai di beberapa rumah sakit di Selangor.

Tiga korban saat ini dirawat di fasilitas kesehatan berbeda di daerah tersebut, sementara satu korban lainnya berada di rumah sakit dekat Tanjung Rhu.

Baca Juga: Hangat, Momen Presiden Prabowo Makan Siang Bersama PM Malaysia di Kuala Lumpur

Selanjutnya, Kementerian P2MI akan mendorong adanya pertemuan dengan pemerintah Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden semacam ini tidak terjadi lagi dan penanganan pekerja migran Indonesia agar bisa dilakukan secara manusiawi terlepas dari status ilegal mereka.

"Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia menyatakan bahwa negara senantiasa hadir memperhatikan, melindungi, serta bersikap tegas menjamin pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia bagi para pekerja migran," ujar Christina.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU