Mau Lihat Gerhana Matahari Cincin? Catat Lokasi-lokasi Pengamatannya!
Berita kompas tv | 25 Desember 2019, 15:03 WIB
Fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terjadi Kamis (26/12/2019). GMC itu dapat dilihat dan diamati di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Bakal Lewati 7 Provinsi di Indonesia
Staf Program Sains Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK), Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sri Wahyu menyatakan bahwa GMC akan melewati sebagian wilayah di Indonesia.
Wilayah yang akan dilewati GMC antara lain di Padang Sidempuan, Duri, Batam, Siak, Karimun besar, Tanjung Batu, Bintan, Tanjung Pinang, Singkawang, Pemangkas dan Sambas. Untuk wilayah lainnya di Indonesia yang akan mengalami GMC sebagian adalah di Jakarta.
Di Jakarta, piringan matahari akan mencapai 72 % dengan puncak gerhana yang akan terjadi sekitar pukul 12.36 WIB.
Fenomena gerhana matahari ini sangat langka untuk disaksikan di Indonesia, namun tidak dianjurkan langsung melihat matahari tanpa alat apa pun.
Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Sebagai Fenomena Alam
Menurut Sri Wahyu, PP-IPTEK Kemenristek/BRIN) besok menyelenggarakan pengamatan GMC yang berlokasi di Dak Atap Lantai 3 Gedung PP-IPTEK, area Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Waktu pengamatan akan dimulai dari pukul 10.30 – 14.30 WIB. Kegiatan pengamatan di PP-IPTEK itu akan menyediakan sebanyak 4 (empat) unit teleskop.
Alat teleskop itu dilengkapi filter matahari dimana salah satunya dihubungkan dan ditampilkan ke televisi, yaitu teleskop tipe CPC 800, Coronado, Celestron Advance 6, dan Celestron Firstscope 114 EQ.
Selain pengamatan menggunakan teleskop, pengunjung juga dapat menyaksikan live streaming munculnya GMC di wilayah-wilayah yang dilintasi, serta simulasi GMC di area Wahan Temporer PP-IPTEK di Lantai 1.
Dalam pengamatan ini, PP-IPTEK akan menyediakan kacamata matahari dalam jumlah terbatas.
“Dengan pelaksanaan pengamatan GMC ini diharapkan ketertarikan dan kepedulian masyarakat terhadap fenomena sains khususnya di bidang astranomosi akan lebih meningkat,” kata Syachrial Annas, Direktur PP-IPTEK-Kemenristek/BRIN.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV