Penusuk Anggota TNI AD Oknum Marinir Berpangkat Letda, Puspomad Cium Ada Pelaku Lain Warga Sipil
Berita kompas tv | 25 Juni 2020, 13:56 WIBBaca Juga: Penusuk Anggota TNI di Hotel Mercure Saat Jaga Karantina Mandiri Ternyata Oknum Marinir
"Iya, sedang ditangani oleh polisi militer, haruslah, kita harus proses hukum sampai tuntas, enggak boleh gitu-gitu. Apa pun masalahnya enggak boleh main hakim sendiri," kata jenderal bintang empat itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Serda Saputra ditusuk oleh oknum marinir Letda Mar RW di depan Hotel Mercure Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat, pada Senin (22/6) sekitar pukul 02.30 WIB.
Ketika itu, korban tengah berdinas menjaga hotel tersebut karena sedang digunakan untuk karantina mandiri pekerja migran dari luar negeri yang baru datang ke Indonesia.
"(Sedang) Pam (pengamanan) karantina mandiri bagi pekerja kita yang baru kembali dari luar negeri. "Kita kan dilibatkan, karena kita masuk dalam satgas tersebut, " kata Dandim 0503/JB Kolonel Kav Valian Wicaksono, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Kronologi Prajurit TNI AD Gugur di Kongo, Diberondong Peluru Kelompok Bersenjata
Setelah ditusuk, kata Valian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Husada. Sayangnya, nyawa Serda Saputra tidak tertolong.
Valian menjelaskan, penusukan itu bermula saat Serda Saputra mengetahui adanya keributan di dalam Hotel Mercure.
Ketika itu, ada seseorang yang tak lain adalah Letda Mar RW memaksa masuk ke hotel untuk menemui rekannya.
Petugas yang berada di hotel sempat mengecek nama rekan pelaku dalam daftar manifest.
Baca Juga: Respons Keras PBB atas Serangan yang Tewaskan Pasukan Perdamaian TNI AD di Kongo
Namun, orang yang dicari Letda Mar RW tidak terdaftar sebagai orang yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Karena alasan itulah, pelaku tidak diizinkan masuk. Pelaku yang tak terima langsung mengamuk dan sempat terlibat cekcok dengan Serda Saputra.
“Saat itu Serda Saputra berusaha menyelesaikan perselisihan dan berusaha meredam emosi pelaku, tapi justru dia menjadi korban penusukan senjata tajam oleh pelaku dan meninggal dunia,” ujar Valian.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV