> >

Kenapa Indonesia Pilih Vaksin Corona Buatan China daripada Inggris dan Amerika? Ini Faktanya

Update corona | 23 Juli 2020, 08:07 WIB
Ilustrasi: vaksin virus corona atau Covid-19. Kenapa Indonesia Pilih Vaksin Corona Buatan China daripada Inggris dan Amerika? Ini Faktanya (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)

JAKARTA, KOMPASTV -  Perkembangan vaksin corona saat ini memang menjadi hal yang paling dinanti.

Betapa tidak, vaksin dianggap cara paling efektif yang bisa menghentikan pandemi virus corona (Covid-19) yang hingga saat ini sudah menginfeksi belasan juta jiwa di seluruh dunia.

Ratusan kelompok peneliti saat ini terus melakukan pengembangan vaksin corona yang kini sudah menuju ke tahap uji coba kepada manusia.

Baca Juga: Vaksin Corona Hampir Siap, Ahli: Masyarakat Tak Boleh Lupa Protokol Kesehatan!

Setidaknya ada tiga calon vaksin yang dikembangkan oleh tiga negara, yakni Amerika Serikat dengan Vaksin Moderna, AstraZeneca di Inggris, dan Sinovac di China.

Vaksin Moderna dikembangkan oleh perusahaan yang berbasis di Massachutes, Amerika Serikat. Vaksin ini dikabarkan memasuki fase uji klinis tahap ketiga pada pertengahan Juli 2020.

AstraZeneca dikembangkan oleh perusahaan farmasi raksasa Inggris yang bekerjasama dengan Universitas Oxford. Vaksin ini telah lulus uji coba ke manusia di tahap awal.

Sementara Sinovac dikembangkan oleh perusahaan farmasi Sinovac Biotech China. Vaksin ini sudah masuk tahap ke tiga dan telah uji terhadap manusia.

Dari ketiga kandidat vaksin Covid-19 tersebut Indonesia memilih bekerja sama dengan Sinovac Biotech, perusahan farmasi China untuk mengembangkna vaksin Sinovac.

Baca Juga: Tim Uji Klinis Vaksin Corona Tak Bisa Penuhi Target Jokowi Selesai 3 Bulan, Ini Alasannya

Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020. (Sumber: AFP/NICOLAS ASFOURI via Kompas.com)

Apa alasan Indonesia memilih vaksin corona Sinovac dari China?

Perkembangan Cepat

Direktur PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan tiga alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac.

Pertama perkembangan yang cepat. Menurut Honesti, perkembangan vaksin Sinovac lebih cepat dibanding kandidat vaksin yang dikembangkan di negara-negara di dunia.

Honesti menjelaskan semua vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan akan melalui tahapan uji praklinis, uji klinis fase 1, fase 2, dan fase 3 sebelum mendapatkan ijin edar dari regulator masing-masing negara.

Namun saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji praklinis ataupun uji klinis fase 1. Sementara, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.

"Vaksin dari Sinovac termasuk yang paling cepat pengembangannya, saat ini sudah selesai uji klinis tahap 2 dan akan berlanjut ke uji klinis tahap 3," kata Honesti, Rabu (22/7/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Uji Vaksin Corona Sudah Tahap 3, Ditargetkan Selesai Awal 2021

Peluang Kembali Normal

Kedua, peluang kembali normal. Honesti menjelaskan masyarakat Indonesia membutuhkan vaksin agar kehidupan kembali normal.

Pandemi Covid-19 sudah memberikan dampak di segala sektor. Di sisi lain masyarakat yang keluar rumah untuk mencari nafkah terancam akan penyebaran virus corona.

"Kita butuh akses cepat untuk ketersediaan vaksin karena ini peluang terbaik untuk kembali normal lagi," ujarnya.

Baca Juga: 3 Negara Ini Jadi Uji Coba Vaksin Covid-19 Sinovac Tahap Tiga

Kerja Sama Negara Lain

Ketiga bekeja sama dengan negara lain. Selain Indoneisa, perusaaan Sinovac sudah bekerja sama dengan negara lain untuk pengembangan tahap ke tiga vaksin Covid-19.

Negara-negara yang melakukan pengembangan uji coba tahap ketiga Sinovac yakni Brazil, Bangladesh, Chile dan Turki.

Hasil uji praklinis vaksin Sinovac pada hewan sudah memberi hasil yang memenuhi syarat, dan telah dipublikasikan di Journal Science.

Dalam uji klinis fase 1 di China memberi hasil aman untuk aspek safety. Uji klinis fase 2 di China memberi hasil imunogenisitas atau khasiat yang baik.

"Indonesia termasuk yang mendapat prioritas dalam kerja sama pengembangannya," ujar Honesti.

Baca Juga: Update Vaksin Corona: Jalani Uji Coba Disuntikkan pada Manusia mulai Agustus!

Dimulai Agustus

Uji klinis Sinovac di Indonesia akan dimulai pada Agustus mendatang dan bekerja sama dengan Balitbang Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Proses uji klinis ini juga diawasi langsung secara ketat oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Bio Farma sudah menerima 2.400 sampel vaksin dari Sinovac.

Rencananya setengah dari vaksin akan di uji coba kepada sukarelawan dengan pengawasan Kemenkes, tim ahli dari Unpad dan BPOM.

Baca Juga: 3 Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 Buatan China Dibanding AS dan Inggris

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU