> >

Pengakuan Sekjen Nasdem Benarkan Ada Pertemuan Khusus Jokowi dengan Surya Paloh

Politik | 28 Juli 2020, 10:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di kampus Akademi Bela Negara Nasdem, di Pancoran, Selasa (16/7/2019). (Sumber: KOMPAS.com/Ihsanuddin)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi meminta Partai Nasdem tidak mengusung iparnya, Wahyu Purwanto, pada Pilkada Gunungkidul, Yogyakarta.

Permintaan tersebut, menurut Johnny, disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi kepada Surya Paloh.

"Dapat saya konfirmasi bahwa betul ada pembicaraan antara Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh sebagai Ketum Nasdem yang akhirnya menetapkan tidak melanjutkan pencalonan Pak WP dalam Pilkada Gunungkidul," kata Johnny, Selasa (28/7/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Sekjen Nasdem Benarkan Jokowi Minta Surya Paloh Tak Dukung Iparnya Maju Pilkada Gunungkidul

Meski demikian, pria yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika itu enggan mengungkapkan lebih detail alasan Presiden Jokowi meminta Nasdem tak mengusung iparnya.

Johnny hanya menyebutkan bahwa faktor kekerabatan yang menjadi salah satu pemicunya.

"Ada banyak alasannya, termasuk mempertimbangkan faktor kekerabatan," kata Johnny.

Johnny memastikan bahwa sebagai partai politik pengusung dan pendukung Presiden Jokowi sejak 2014, Nasdem sangat menghargai masukan yang disampaikan oleh politisi PDI-P itu.

Nasdem pun akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan Wahyu Purwanto.

Baca Juga: Jokowi Mohon dengan Sangat Surya Paloh Tak Dukung Iparnya Wahyu Purwanto Maju Pilkada

Adik ipar Presiden Jokowi, Wahyu Purwanto. Pengakuan Sekjen Nasdem Benarkan Ada Pertemuan Khusus Jokowi dengan Surya Paloh. (Sumber: Ist)

Ipar Jokowi Mundur Pilkada

Diberitakan sebelumnya, ipar Presiden Joko Widodo bernama Wahyu Purwanto menyatakan mundur dari pencalonan bupati Gunungkidul, Yogyakarta, melalui Partai Nasdem.

Menurut Wahyu, langkah ini sesuai dengan permintaan Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh agar arah kegiatan selama ini diubah menjadi kegiatan sosial.

"Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh melihat potensi saya yang tidak di politik barangkali," kata Wahyu Purwanto saat menggelar pertemuan dengan relawan di Siyono, Kapanewon Playen, Minggu (26/7/2020).

Hal itu dibenarkan Ketua DPW Nasdem DIY Subardi di hadapan relawan Wahyu Purwanto.

Menurut Bardi, perpindahan dari politik ke sosial atas permintaan keluarga itu bukan isapan jempol atau isu semata.

"Pak Jokowi itu menemui langsung Pak Surya Paloh sebagai ketua umum (Partai Nasdem). Mengharap dengan sangat, memohon dengan sangat agar Pak Wahyu jangan direkomendasikan, jangan dijadikan di politik, karena di keluarga butuh untuk kegiatan sosial," ucapnya.

Baca Juga: Diminta Jokowi, Sang Ipar Wahyu Purwanto Mundur dari Pencalonan Bupati

Kiprah Politik Wahyu Purwanto

Untuk diketahui, perjalanan politik Wahyu Purwanto dimulai saat maju menjadi calon wakil bupati mendampingi Subardi, seorang pengusaha, pada Pilkada 2015.

Namun, pasangan itu kalah dengan pasangan Badingah-Immawan Wahyudi. Saat itu, Wahyu yang masih menjadi Rektor Universitas Gunung Kidul itu diusung Gerindra, PKS, Demokrat, dan PKB.

Tahun 2020, Wahyu berniat maju bupati mendaftar ke Partai Nasdem bersama sembilan orang lainnya.

Untuk memuluskan jalannya dalam dunia politik, Wahyu masuk sebagai Dewan Pakar DPW Nasdem DIY.

Bahkan, ia sudah memiliki relawan yang diberi nama "Ponco Manggolo" yang diklaimnya sampai tingkat padukuhan.

Baca Juga: Alasan Jokowi Minta Adik Iparnya Mundur Pencalonan Bupati

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU