NU Akan Pertimbangkan untuk Gabung POP Kemendikbud Tahun Depan, Bukan Saat Ini
Sosial | 5 Agustus 2020, 16:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) enggan untuk kembali bergabung dalam Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca Juga: Begini Alasan dan Pertimbangan Muhammadiyah-NU Mundur dari POP Merdeka Belajar Kemendikbud
Ketua LP Ma'arif NU, Arifin Junaidi mengatakan, akan mempertimbangkan untuk kembali bergabung apabila program tersebut ditunda dan dilaksanakan tahun depan.
"LP Ma'arif NU mempertimbangkan untuk bergabung dalam POP tahun depan," ujar Arifin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/8/2020).
"Apabila Kemendikbud memaksakan POP dilaksanakan tahun ini, maka LP Ma'arif NU menyatakan tidak bergabung dalam POP Kemendikbud," imbuhnya.
Arifin mengatakan, LP Ma'arif NU sudah melakukan peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru serta inovasi pendidikan secara mandiri.
Oleh karena itu, apabila POP dilaksanakan tahun ini, ia meminta LP Ma'arif NU tidak dimasukkan ke dalam daftar penerima POP.
"Karena dilaksanakan secara mandiri, maka LP Ma'arif NU PBNU meminta kepada Kemendikbud untuk tidak mencantumkan LP Ma'arif NU PBNU dalam daftar penerima POP tahun ini," ujar dia.
Arif pun meminta Kemendikbud untuk mematangkan konsep POP terlebih dahulu.
Baca Juga: Tanggapi Ajakan Mendikbud, PP Muhammadiyah Putuskan Tetap Tidak Berperan Serta Dalam POP Kemendikbud
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV