> >

Pebulu Tangkis Inggris Ini Jajal Jadi Jurnalis di Indonesia Masters 2021

Kompas sport | 20 November 2021, 18:03 WIB
Pebulu tangkis Inggris Lauren Smith saat menjalankan tugas sebagai seorang jurnalis dari tim media Federasi Badminton Dunia (BWF) di ajang Indonesia Masters 2021, Sabtu (20/11/2021). (Sumber: Kompastv/Ant)

NUSA DUA, KOMPAS.TV - Pebulu tangkis asal Inggris, Lauren Smith, mendapat kesempatan untuk menjadi jurnalis dari Federasi Badminton Dunia (BWF) di sela turnamen Indonesia Masters 2021.

Kesempatan tersebut ia terima setelah menyudahi perjuangannya bersama Marcus Ellis di Indonesia Masters 2021 dalam laga delapan besar nomor ganda campuran melawan wakil Korea Ko Sung Hyun/Eom Hye Won.

Sebagai kuli tinta BWF, Smith bertugas mewawancarai atlet dari nomor ganda campuran yang baru menyelesaikan pertandingannya.

"Ini pengalaman yang sangat berbeda bagi saya. Ini adalah kesempatan yang diberikan BWF," kata Smith dikutip dari Antara, Sabtu (20/11/2021).

Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2021: Langkahi Wakil Malaysia, Minions Melaju ke Babak Final!

"Mungkin saya akan lebih sering melakukannya setelah selesai bertanding," lanjut pebulu tangkis berusia 30 tahun tersebut.

Dalam tugas pertamanya hari ini, Smith mewawancarai ganda campuran asal Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet, yang lolos ke babak final setelah mengalahkan unggulan ketiga asal Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Menurut penuturan Smith, salah seorang jurnalis BWF telah memberikan bimbingan singkat terlebih dahulu sebelum menugaskannya ke lapangan sebagai seorang jurnalis.

"Ini tantangan yang hebat dan juga menyenangkan karena mendapat bimbingan dari Diane (staf media BWF)," ujar pemain ganda campuran ranking tujuh dunia itu.

"Dia memberikan saya banyak tips dan trik sehingga membuat pekerjaan ini lebih mudah," sambungnya.

Baca Juga: Heboh Influencer Jadi Tamu VVIP di Indonesia Masters 2021, PBSI Buka Suara

Namun, saat menjalankan tugas, Smith mengaku masih harus beradaptasi dan belajar lagi. Terlebih dalam menyusun pertanyaan dan memahami konteks wawancara, yang menurutnya menjadi bagian tersulit dari tugas seorang jurnalis.

Meski sempat canggung, akhirnya Smith sukses mewawancarai Tang/Tse dan mendapat respon positif dari narasumbernya itu.

"Karena saya juga pemain, mereka awalnya bingung saat saya datangi. Tapi mereka merespons dengan baik dan senang rasanya bisa melihat mereka bisa tersenyum dan menerima pertanyaan yang saya berikan," ucap Smith.

Usai mewawancarai Tang/Tse, Smith semakin merasakan bahwa pekerjaan seorang jurnalis merupakan suatu hal hebat karena mendapat pengalaman baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Tadi adalah wawancara yang menyenangkan, dan saya bisa ikut merasakan kebahagiaan mereka (Tang/Tse) setelah mendapat kemenangan besar," tutur Smith.

"Dan saya rasa, menjadi jurnalis olahraga adalah tugas yang menarik, saya bangga bisa mempelajarinya," pungkasnya.

 

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU