> >

Berkaca dari Kasus Djokovic, Kenapa Banyak Atlet Enggan Mendapatkan Suntikan Vaksin Covid-19?

Kompas sport | 12 Januari 2022, 22:53 WIB
Petenis Serbia Novak Djokovic diketahui menjadi salah satu atlet yang menolak vaksinasi Covid-19. (Sumber: AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Novak Djokovic membuat heboh dunia saat visa miliknya dicabut dan hampir dideportasi oleh pemerintah Australia karena status vaksinasi Covid-19-nya yang tidak jelas. 

Tak terima dengan hal tersebut, petenis nomor satu dunia itu melawan di pengadilan. 

Dan ajaibnya, Djokovic-lah yang tuntutannya dimenangkan meski dalam dokumen pengadilan terungkap bahwa dia memang belum menerima suntikan vaksin Covid-19. 

Selama masa pandemi ini, Djokovic menjadi salah satu atlet yang paling kontroversial. 

Petenis Serbia itu dilaporkan pernah diketahui berfoto dengan anak-anak ketika dirinya sedang dalam status positif corona. 

Dilansir dari The Sun, Djokovic pernah dinyatakan positif COVID-19 pada 16 Desember 2021 lalu, tetapi ia terlihat tidak mengenakan masker selama kegiatan di Novak Tennis Center di Beograd, Serbia, pada keesokan harinya. 

Djokovic yang menghadiri acara tersebut kemudian berfoto dengan anak-anak dan juga sempat upacara dalam ruangan khusus di pusat Tenis pada 16 Desember untuk menerima stempel yang dibuat untuk menghormatinya.

Tak diketahui kenapa Djokovic bisa hadir di acara tersebut. Atau mungkin ia memang sudah kembali menjalani tes PCR dan sudah dinyatakan negatif. 

Tapi yang jelas, ia tahun lalu mengakui bahwa menentang vaksinasi Covid-19. 

Berkaca dari kasus Djokovic tersebut, lantas kenapa banyak atlet enggan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19? 

Baca Juga: Diduga Belum Vaksinasi, Petenis Dunia Novak Djokovic Tak Diizinkan Masuk ke Australia!

Dalam olahraga tenis dunia, Asosiasi Tenis Profesional (ATP) mengungkapkan bahwa sudah ada 95 persen petenis top pria dan ada lebih dari 80 persen dari keseluruhan petenis pria sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis. 

Tapi angka vaksinasi ini meningkat setelah pada Oktober 2021 lalu, Australia Open mengumumkan bahwa seluruh atlet yang bertanding harus sudah divaksinasi. 

Sebelum pengumuman itu, proporsi petenis pria yang divaksinasi jauh lebih rendah yaitu 65 oersen.

Sementara dari Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengungkapkan bahwa lebih dari 80 persen petenis wanita telah divaksinasi ganda. Pada 6 Januari 2022, penyerapan di antara 100 petenis wanita teratas adalah 85 persen.

Tak hanya di tenis, atlet dari olahraga lain seperti bola basket, golf, dan sepak bola juga dilaporkan banyak yang menolak vaksinasi. 

Menurut Dr Darren Briton, seorang psikolog olahraga di Solent University, Inggris, keengganan para atlet mendapat suntikan vaksin dikarenakan mereka cenderung lebih mengkhawatirkan tubuh  mereka daripada kebanyakan dari kita

"Bagi para atlet, tubuh mereka adalah komoditas yang paling berharga," jelas Britton dikutip dari BBC

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU