> >

FAM Investigasi Dugaan Match Fixing saat Duel Indonesia vs Malaysia di Piala AFF 2020

Kompas sport | 23 Januari 2022, 07:50 WIB
Presiden FAM Datuk Hamidin Amin (kanan) dan mantan Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Datuk Dell Akbar Khan (kiri). (Sumber: facebook.com/FootballAssociationofMalaysia)

MALAYSIA, KOMPAS.TV - Kegagalan Timnas Malaysia di Piala AFF 2020 membuat FAM (PSSI-nya Malaysia) frustrasi dan memaksa mereka membentuk badan investigasi independen.

Seperti yang sudah diketahui, Timnas Malaysia ditargetkan melangkah hingga ke babak final Piala AFF 2020.

Harimau Malaya sempat tampil menjanjikan dalam dua duel perdana.

Safawi Rasid dan kolega menekuk Kamboja dengan skor 3-1 dan menang telak 4-0 atas Laos pada dua laga perdana Grup B.

Kemudian, Harimau Malaya menelan kekalahan 0-2 dari Vietnam.

Terparah, mereka kalah telak 1-4 dari Timnas Indonesia, meski sempat memimpin 1-0 lebih dulu.

Baca Juga: Rekrut Pelatih Asal Korea Selatan, Malaysia Mengaku Tak Tiru Timnas Indonesia & Vietnam

Kekalahan dari Indonesia itu juga memupus harapan Timnas Malaysia untuk melaju ke babak semifinal.

Tidak puas akan hasil Malaysia di Piala AFF, FAM membentuk badan investigasi independen untuk melakukan penyelidikan soal dugaan adanya match fixing atau pengaturan skor di laga kontra Indonesia.

Datuk Dell Akbar Khan yang juga merupakan mantan Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, ditunjuk untuk memimpin investigasi tersebut.

Namun, kerja-kerja badan investigasi tersebut menemui hambatan.

Mantan pelatih Timnas Malaysia yang menukangi tim selama Piala AFF 2020, Tan Cheng Hoe dan asistennya, S. Balachandran memilih bungkam saat dimintai keterangan.

"Laporan yang disampaikan mengecewakan," ujar Dell, dikutip dari New Straits Times.

"Bukan sesuatu yang saya harapkan karena tidak komprehensif, tidak mengandung banyak fakta tentang pertandingan, tidak ada masalah teknis yang mengatakan mengapa mereka gagal dan itu membuat saya kecewa."

"Cheng Hoe tidak mau tampil untuk diwawancarai, sama dengan asisten pelatih (Balachandran)."

Baca Juga: Kim Pan-gon Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Timnas Malaysia, Kontrak Berapa Lama?

"Ada diskusi dari panel kami untuk mendapatkan informasi karena kami perlu memverifikasi dan mengklarifikasi temuan dengan kedua belah pihak."

"Saya sempat menghubunginya (Cheng Hoe) melalui telepon, tetapi jika dia hadir, mungkin akan ada lebih banyak informasi yang diperoleh," jelas mantan Sekjen FAM itu. 

Kendati demikian, badan investigasi tersebut menyimpulkan 10 temuan yang menyebabkan Timnas Malaysia gagal di Piala AFF.

Temuan tersebut di antaranya adalah pandemi Covid-19, kemampuan pemain, permainan tim kurang harmonis, hingga persiapan waktu yang singkat.

Datuk Dell juga mengungkapkan dirinya menerima laporan dari para pemain Timnas Malaysia bahwa skuad terbelah menjadi tiga kelompok, yakni pemain lokal, pemain naturalisasi, serta pemain warisan.

Sementara itu, masalah match fixing atau pengaturan pertandingan sepak bola memang masih marak di kawasan Asia Tenggara.

Belum lama ini, ada 45 pemain Laos terkena hukuman dari FIFA, tidak boleh berkecimpung di dunia seumur hidupnya.

Hal itu juga disebabkan karena kasus pengaturan pertandingan.

Sementara itu, Indonesia sempat terlibat pada Piala Tiger 1998 kontra Thailand.

Usai tragedi itu, kasus match fixing sering diistilahkan sebagai 'sepak bola gajah'.

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada

Sumber : New Straits Times


TERBARU