> >

Aleix Espargaro Marah Usai Diminta Jadi OB Mendadak di Sirkuit Mandalika

Kompas sport | 12 Februari 2022, 14:01 WIB

 

Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, merasa geram dengan keputusan menjadi office boy (OB) mendadak ketika mengikuti tes pramusim MotoGP Mandalika. (Sumber: MotoGP)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, merasa geram karena mendadak menjadi office boy (OB) ketika mengikuti tes pramusim MotoGP Mandalika.

Espargaro dan peserta MotoGP lainnya menjadi OB mendadak karena kondisi kurang ideal pada uji coba hari pertama di Sirkuit Mandalika, Jumat (11/2/2022).

Kondisi trek Sirkuit Mandalika dinilai kotor berdebu, berlumpur, serta juga muncul banyak kerikil di dalam lintasan.

Situasi tersebut disebabkan hujan deras mengguyur area sirkuit, sehingga membuat partikel-partikel lain masuk di dalam trek.

Sebelumnya, sudah dicoba untuk membersihkan lintasan dengan mesin, tetapi tidak menimbulkan hasil signifikan.

Selanjutnya, diadakan pertemuan darurat antara pembalap dan Dorna Sports untuk membicarakan situasi di Sirkuit Mandalika.

Hasil pertemuan tersebut meminta pembalap untuk turun di lintasan berlagak menjadi OB dengan mengendarai motor besar mengarungi trek minimal 20 lap.

Hal ini otomatis membuat 24 pembalap MotoGP dan mesin prototipe mereka menjadi alat pembersih termahal di dunia. Mungkin saja begitu.

Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP Mandalika - Kendala Debu dan Kerikil Dijamin Tak Terulang

Keputusan membersihkan lintasan kemudian ditanggapi dingin oleh Aleix Espargaro.

"Trek itu tidak cukup aman untuk dilintasi. Anda tidak bisa mengendarai dengan benar di awal, itu sangat berbahaya," kata Espargaro, dilansir dari Speedweek.

"Kami terbiasa datang ke lintasan dengan banyak debu misal di Sirkuit Losail di Qatar yang pada hari pertama biasanya ada pasir. Namun, setelah melewati beberapa putaran, pasirnya menghilang."

"Tetapi, hari ini di Mandalika itu buruk. Treknya tidak bisa dilewati. Benar-benar tidak aman. Keputusan yang mereka ambil antara tim dengan Dorna, yang memaksa kami untuk membersihkan lintasan, saya tidak menyukainya sama sekali. Saya sangat marah," tuturnya.

Sebagai bentuk kekesalan, pembalap Spanyol itu bahkan mengancam tidak akan berlomba di Indonesia.

"Jika menggunakan 24 motor di lintasan melewati lap demi lap untuk membersihkannya," ucap Espargaro.

"Jelas itu berhasil dan menghasilkan jalur ideal untuk memiliki lebih banyak grip. Aspal semakin bersih. Tetapi, itu bukan solusi. Saya ke Indonesia bukan untuk membersihkan lintasan," katanya melanjutkan.

Baca Juga: Update Tes Pramusim MotoGP Mandalika - Catatan Waktu Meningkat, Sinyal Membaiknya Kondisi Aspal

Espargaro lalu melanjutkan dengan mengeluhkan dua hal.

Pertama, mengendarai motor dengan kondisi tersebut berbahaya. Kedua, hanya ada satu orang yang bisa memaksa ia berkendara dan itu adalah Massimo Rivola di tim Aprilia.

"Saya ingin memutuskan untuk membalap ketika situasi sudah tidak berbahaya," ujarnya.

Kendati merasa kesal, Espargaro tetap turun di lintasan sebagai bentuk solidaritas dengan para pembalap MotoGP lainnya.

"Saya punya tujuh ban. Jika saya ingin lanjut atau menanti. Mengapa saya harus membersihkan lintasan untuk yang lain?" kata Espargaro.

"Ada beberapa tim yang mendorong untuk memasuki lintasan karena mereka membutuhkan banyak waktu ketimbang kami. Itu bukan urusan yang adil."

"Tetapi, kemudian saya melihat semua pembalap MotoGP berkendara dalam kondisi yang sangat tidak aman. Saya merasa kasihan pada mereka. Jadi saya memutuskan untuk turun. Saya sangat marah dan kesal," ujarnya.

Aleix Espargaro pada akhirnya berhasil menuntaskan tes hari pertama dengan menempati urutan ke-2 peraih lap time tercepat.

Dia membukukan 1 menit 32,937 detik dan berada di belakang adiknya sendiri, Pol Espargaro (Repsol Honda), pada timesheet.

Baca Juga: Sepenggal Kisah Sirkuit Mandalika: Keindahan yang Sempat Tak Dilirik Pemerintah Pusat

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU