> >

Ada Ledakan di Dekat Sirkuit Jeddah, F1 GP Arab Saudi Terancam Dibatalkan

Kompas sport | 26 Maret 2022, 00:05 WIB
Asap hitam akibat ledakan terlihat saat sesi latihan Formula One (F1) jelang balapan Grand Prix Arab Saudi, Jumat (25/3/2022). (Sumber: Mirror)

JEDDAH, KOMPAS.TV - Ancaman terkait keamanan muncul jelang balapan Formula One (F1) pada Grand Prix Arab Saudi akhir pekan ini.

Dilansir dari Mirror, sebuah ledakan terjadi di fasilitas bensin dekat Sirkuit Corniche Jeddah, Jumat (25/3/2022).

Ledakan tersebut juga terdengar selama sesi latihan pertama Formula 1 yang kemudian menyebabkan kebakaran terjadi di lokasi milik Aramco di Jeddah. 

Kebakaran bahkan bisa dilihat di TV, dengan asap yang tertangkap kamera ketika ditunjukkan rekaman langsung pada menit-menit akhir sesi latihan.

Reporter F1 Chris Medland menulis di media sosial bahwa bos olahraga balap jet darat itu akan "menunggu informasi lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai apa yang terjadi di fasilitas Aramco".

Baca Juga: Hasil F1 GP Bahrain 2022: Ferrari Berjaya, Leclerc Nomor 1

Penyebab ledakan saat ini masih belum tidak jelas, meskipun terjadi hanya beberapa hari setelah serangan rudal terpisah di depot bahan bakar di kota.

Saat serangan itu terjadi, pimpinan F1 mengatakan mereka "memantau" situasi di kota tersebut.

Tak berapa lama, aroma dari ledakan juga sampai ke lintasan yang berjarak tidak jauh dari lokasi kejadian.

Pembalap Red Bull Max Verstappen bahkan sempat berpikir bahwa bau tersebut berasal dari mesin mobilnya yang mengalami kebakaran.

"Aku bisa mencium bau terbakar... apakah itu mobilku?" tanya Verstappen kepada mekanik Red Bull melalui radio tim sebelum mereka memastikan bahwa mobilnya bukan sumber bau.

Baca Juga: Pebalap F1 Asal Rusia Nikita Mazepin Masih Terkejut Dipecat Haas

Pemberontak Houthi dari Yaman telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan di Arab Saudi.

Namun kelompok tersebut belum mengeklaim sebagai pihak yang berada di balik penyebab ledakan dan kebakaran ini, saluran baru yang dijalankan oleh pemberontak mengatakan penjelasan lebih lanjut akan dirilis nanti.

Insiden terbaru ini akan menambah tekanan pada bos F1 untuk mengambil tindakan, dengan balapan di Arab Saudi sudah memicu kontroversi sejak awal.

Hal itu dikarenakan catatan adanya pelanggaran hak asasi manusia dan undang-undang anti-gay yang berlaku di negara Islam tersebut. 

Ada kemungkinan balapan kedua F1 musim ini dapat dibatalkan jika keselamatan semua orang yang terlibat tidak dapat dijamin.

Baca Juga: Pembalap F1 Max Verstappen Resmi Perpanjang Kontrak di Red Bull hingga 2028

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Mirror


TERBARU