> >

Sirkuit Mandalika Sudah Grade A, Tapi Belum Siap Gelar F1, Apa Alasannya?

Kompas sport | 29 Maret 2022, 12:09 WIB
Sirkuit Mandalika dilihat dari perbukitan di kawasan Pantai Seger, Kuta, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (16/11/2021). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sirikuit Mandalika baru saja merampungkan Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 seri kedua. 

Kesuksesan menggelar balapan MotoGP pertama dalam 25 tahun terakhir memunculkan wacana soal ajang F1 di Sirkuit Mandalika. 

Wacana tersebut muncul setelah CEO Formula 1, Stefano Domenicali bertemu dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahana Rakyat NTB Ridwan Syah pada akhir Desember 2021 silam. 

Pertemuan tersebut membicarakan soal potensi menggelar balapan F1 Mandalika. 

Namun, sudah siapkah Sirkuit Mandalika menggelar ajang balap paling populer di dunia itu? 

Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), Muhammad Safril Sarwono menyebut Sirkuit Mandalika belum siap untuk menggelar F1 dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Hasil Quick Count Kemenparekraf: 75,8 Persen Penonton Puas dengan MotoGP Mandalika

Sarwono menjelaskan bahwa Sirkuit Mandalika belum memenuhi standar menggelar F1. 

"Jika secara kasar, standar Sirkuit Mandalika untuk gelaran mobil F1 sangat jauh," sebut Sarwono, dikutip dari Tribun Lombok. 

Padahal, Sirkuit Mandalika sudah memenuhi Standar For Road Racing Circuits (SRRC), indikator mutlak untuk menggelar balapan macam F1 atau MotoGP. Sirkuit Mandalika sudah masuk dalam kategori Grade A SRRC.

Namun, ada beberapa faktor lain yang masih harus dipenuhi agar Sirkuit Mandalika layak untuk menggelar balapan F1. 

Keselamatan dan Biaya Lisensi

Melansir dari Antara, usai berjumpa dengan Domenicali, Ridwan Syah menyebutkan ada beberapa persyaratan teknis yang masih kurang di Sirkuit Mandalika. 

Salah satunya adalah automatic signaling system untuk para Marshall, serta penambahan total 26.000 ban bekas di pada pembatas lintasan. Kementerian Industri sendiri baru menyediakan sekitar 14.000 ban bekas. 

Lalu, ada pelebaran pit garage dengan penggabungan garasi, dan peningkatan fasilitas pendukung lainnya di sirkuit. 

Lain itu, Sirkuit Mandalika juga baru dapat mengangani keselamatan untuk balapan motor saja. Pasalnya, ukuran pintu evakuasi yang sangat kecil. 

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Akan Dioptimalkan, Sejumlah Ajang Balap Kelas Dunia Akan Digelar

Sirkuit Mandalika juga harus memiliki crane untuk mengangkat mobil F1 yang crash dan tidak dapat didorong atau dijalankan. 

"Pintu evakuasi di Sirkuit Mandalika masih kecil, bila ingin menggelar F1, jelas pintu evakuasinya harus lebar dan muat mobil F1," terang pengurus IMI, Muhammad Safril Sarwono. 

Adapun, masalah lainnya adalah biaya lisensi yang teramat tinggi.

Rata-rata lisensi Formula One adalah 30,6 juta dollar Amerika Serikat atau senilai Rp418 miliar untuk wilayah Eropa dan 40 juta dollar untuk luar Eropa. Itu merupakan biaya lisensi per musim. 

Angka tersebut tentu sangat jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya lisensi MotoGP yang hanya menyentuh 9,7 juta dollar (Rp122 miliar) per musimnya, 

Baca Juga: Demi Dapatkan Persetujuan 'GT World Champions Asia' FIA Lakukan Inspeksi ke Sirkuit Mandalika

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Purwanto

Sumber : Tribun Lombok


TERBARU