> >

Menilik Kedalaman Skuad Liverpool Usai Ditinggal Mane dan Masuknya Darwin Nunez

Kompas sport | 29 Juni 2022, 05:30 WIB
Trent Alexander Arnold (kanan) bersama Sadio Mane (Kiri). Keduanya berfoto dengan Piala FA usai Liverpool meraih gelar juara FA Cup 2022 pada Minggu (15/5/2022). Keduanya tidak lagi bermain bersama musim depan.  (Sumber: Twitter Liverpool)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sadio Mane selalu jadi pilihan starting eleven (11 terbaik) dalam formasi Liverpoool asuhan Jurgen Klopp. Ia biasa dipasang di kiri, kanan bahkan belakangan jadi nomer 9, lebih tepatnya false 9 atau striker bayangan. 

Bersama Mo Salah dan Roberto Firmino, lini depan Liverpool dianggap sebagai trio paling menakutkan di Eropa. Sudah 374 gol dicetak trio ini selama berseragam The Reds. 

Lantas, usai Mane memutuskan hengkang ke Bayern Munich, seperti apa formasi dan kedalaman skuad anak asuh Klopp itu? 

Analis taktik, Jonathan Wilson, dalam analisisnya di The Athletic dikutip Rabu (29/6/2022) menyebut, kekuatan utama Liverpool selama dipegang Jurgen Klopp adalah soal sistem permainan. 

Sistem ini yang menurut penulis buku taktik sepakbola modern bertajuk Inverting The Pyramid  yang membuat Liverpool tidak bergantung ke individu pemain. 

Ia memberikan contoh, Mo Salah misalnya sebagai pemain paling subur dan jago gedor utama Liverpool tidak akan memberi dampak terlalu besar jika ia meninggalkan tim. 

Wilson menyebut, sistem permainan Liverpool dengan gegenpressing yang mengutamakan kolektivitas membuat mereka tidak akan tersandera pemain, meskipun pemain itu kunci seperti Salah atau Mane. 

Baca Juga: Wow! Gol Lord Origi ke Barcelona Dinobatkan sebagai Gol Terbaik Liverpool dalam 130 Tahun Terakhir

Kedalaman Skuad Liverpool 

Berdasarkan analisis di atas, sepertinya Jurgen Klopp juga tidak akan mengubah strategi bermainnya meski ditinggal Mane. 

"Gegenpressing" dengan komposisi 4-3-3 tetap jadi acuan Klopp. Lewat skema ini, pemain akan terus bergerak dengan pressing tinggi. 

Pada musim 2022-2023 yang akan berlangsung, mereka kehilangan beberapa pemain penting. Yakni duo pemain yang biasa jadi alternatif, yakni Divock Origi ke AC Milan dan Takumi Minamino ke AS Monaco. 

Meski begitu, Liverpool sudah resmi mendatangkan pemain baru. Yakni pelapis Trent Alexandre Arnold, yakni Calvin Ramsay, serta  Wonderkid Fabio Carvalho dan tentu saja Darwin Nunez.

Tiga nama dengan rentang umur muda, yakni di bawah 22 tahun dan dianggap sebagai bagian revolusi Jurgen Klopp. 

Namun, tak jarang yang meragukan Klopp atas pembelian pemain-pemain muda ini. 

"Kita lihat saja nanti," papar Klopp di situs remi klub ketika ditanya soal potensi tiga pemain baru tersebut. 

Baca Juga: AS Monaco Resmi Boyong Takumi Minamino dari Liverpool

Di posisi penjaga gawang, Allison tetap jadi yang utama dan pelapisnya mumpuni, yakni Coimhin Kelleher. 

Sedangkan di lini belakang, Makan Konate diapit Gomez atau Joel Matip akan gantian mendampingi Virgil van Dijk. 

Di kiri ada Robertson dan Tsimikas yang bisa gantian, dan di kanan ada TAA yang kini mulai dapat pesaing dari sosok Calvin Ramsay. 

Di belakang, sepertinya aman. Masalah justru di tengah. Lini krusial yang justru tidak ada penambahan berarti.  

Fabinho, Thiago, Henderson, Elliot  Naby Keita akan sering dipasang. Tapi nama terakhir kerap cedera dan sepertinya Liverpool akan cari pengganti. 

Ada opsi Curtis Jones atau Oxlade Chamberlain, tapi sepertinya akan sulit menembus. Fabio Carvalho juga masih muda. 

Di depan, meskipun Mane cabut, tapi opsi masih melimpah seperti Mo Salah, Firmino, Diogo Jota, Luis Diaz dan Darwin Nunez. 

Tinggal Liverpool buktikan, apalah kelimpungan atau tidak jika tidak ada Mane. 

Tapi, seperti analisis Jonathan Wilson, Liverpool sebagai sistem tidak mudah diruntuhkan dan tetap akan menjadi tim berbahaya. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/The Athletic


TERBARU