> >

TGIPF: Rawat Kontrol Korban Kanjuruhan Penting untuk Disorot, Termasuk Efek Trauma

Sepak bola | 10 Oktober 2022, 15:06 WIB
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menemui Tim Gabungan Aremania pada Sabtu (8/10/2022) di Malang, Jawa Timur. (Sumber: TGIPF)

TGIPF mengeklaim sudah bertemu dengan sebagian besar pihak yang terlibat dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya.

Secara umum, TGIPF membagi anggotanya menjadi tiga tim untuk bekerja simultan, meliputi:

  • Tm yang menemui Aremania
  • Tim yang menemui Keamanan
  • Tim yang mengumpulkan informasi dari Jakarta

Investigasi dilakukan dengan metode mendatangi, berdialog dan mewawancarai pihak terlibat, guna mendulang barang bukti dan bukti pendukung lainnya.

Adapun bagian-bagian yang diselidiki meliputi tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan selepas laga, serta penanganan ketika kerusuhan berlangsung.

Baca Juga: Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Cocokkan yang Paling Rasional dan Faktual

Sejauh ini beberapa barang bukti penting telah diamankan oleh TGIPF, terdiri dari rekaman CCTV, selongsong gas air mata, dan hasil pemeriksaan stadion, termasuk daerah pintu yang menjadi lokasi korban meninggal terbanyak.

Untuk temuan gas air mata, kini tengah dilakukan analisis terhadap barang bukti tersebut.

Sementara hasil pemeriksaan venue menunjukkan, Stadion Kanjuruhan tak layak dipakai untuk menggelar pertandingan berisiko tinggi.

"Kesimpulannya sementara, bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa," ujar Nugroho Setiawan, Anggta TGIPF, Minggu (9/10).

"Kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkret, misalnya adalah bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat keadaan darurat," ujarnya.

Baca Juga: Sebelum Kanjuruhan, 78 Suporter Disebut Tewas dalam 12 Tahun Terakhir, Tak Ada yang Tanggung Jawab

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU