> >

40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule Ajak Semua Pihak Rekatkan Solidaritas

Sepak bola | 9 November 2022, 19:46 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengajak semua pihak untuk kembali merekatkan solidaritas dalam rangka mengenang 40 hari Tragedi Kanjuruhan. (Sumber: PSSI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengajak semua pihak untuk merekatkan solidaritas dalam 40 hari mengenang Tragedi Kanjuruhan. 

Iwan Bule pun berharap tragedi kelam dalam dunia sepak bola ini tidak pernah terulang lagi di masa depan. 

“Atas nama pribadi dan segenap pengurus PSSI, saya menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban baik yang meninggal maupun yang mengalami luka-luka dalam tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan 1 Oktober lalu,” kata Iwan Bule dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (9/11/2022). 

Iriawan mengatakan, Tragedi Kanjuruhan tersebut meninggalkan luka dan duka yang sangat mendalam bukan saja pada keluarga korban, melainkan juga kepada para pengurus PSSI, dan seluruh rakyat Indonesia yang mencintai sepak bola. 

Maka dari itu, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengajak semua pihak untuk berbenah agar jangan sampai sepak bola dinodai dengan kekerasan yang bisa menyebabkan orang kehilangan nyawa. 

Dia ingin momentum terjadinya Tragedi Kanjuruhan bisa digunakan untuk kembali merekatkan solidaritas antara semua pihak. 

“Sepak bola adalah suatu olahraga yang dibalut seni dan keindahan yang tidak boleh dinodai oleh kekerasan, apalagi menyebabkan hilangnya nyawa, hilangnya kehidupan," lanjutnya.

"Momentum itu sebaiknya kita gunakan untuk kembali merekatkan solidaritas kita semua,” ajak Iwan Bule. 

Baca Juga: Bung Towel: Tekanan ke PSSI Harusnya soal Transformasi, bukan Pergantian Pemimpin

Terkait Tragedi Kanjuruhan itu, Iwan menyebut PSSI telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai wujud rasa duka dan simpati yang diharapkan dapat meringankan rasa duka yang dialami keluarga korban. 

Salah satu hal yang dilakukan adalah, ungkap Iwan Bule, PSSI telah melakukan langkah-langkah awal dengan mendatangi lokasi dan berkunjung ke keluarga korban.  

Untuk mencegah terjadinya Tragedi Kanjuruhan di masa depan, PSSI telah melakukan sejumlah langkah konkret. 

 

Di antaranya dengan membentuk gugus tugas (task force) yang diminta badan sepak bola dunia (FIFA) bersama AFC serta pemerintah untuk merumuskan perbaikan penyelengaraan pertandingan sepak bola di Indonesia. 

"Hal ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan pengendalian massa dan langkah-langkah keamanan. Gugus tugas gabungan juga akan mencakup anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) serta polisi dan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan dan Kementeria Pekerjaan Umum,” jelas Iwan Bule. 

Seperti yang diketahui, tragedi kemanusiaan terjadi di Stadion Kanjuruhan seusai kaga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu. 

Dalam Tragedi Kanjuruhan itu 135 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka akibat berdesak-desakan dan kehabisan napas saat akan keluar dari stadion untuk menghindari tembakan gas air mata dari pihak keamanan.

Baca Juga: Bung Towel: Tekanan ke PSSI Harusnya soal Transformasi, bukan Pergantian Pemimpin

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU