> >

Sebut Pengaturan Skor sebagai Benalu, Erick Thohir: Waktunya Beri Kartu Merah kepada Mafia Bola

Sepak bola | 19 Februari 2023, 18:51 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) bersama Menpora Zainudin Amali (tengah) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan) dalam konferensi pers mengenai upaya penegakan hukum terhadap pengaturan skor di sepak bola Tanah Air di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/2/2023). (Sumber: YouTube PSSI TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, pengaturan skor sudah menjadi benalu di dunia sepak bola Indonesia. Ia menilai sudah waktunya memberikan kartu merah kepada mafia bola.

Permasalahan pengaturan skor, kata Erick, sudah berlarut-larut sehingga harus diberantas secara tuntas.

"Sudah waktunya kita, PSSI, memberikan kartu merah kepada mafia bola," kata Erick, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (19/2/2023).

"Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu dan membuat kita semua malu karena tidak hanya terjadi di pertandingan liga, tetapi pun pernah terjadi di pertandingan tim nasional kita yang notabene membawa nama baik negara kita," tuturnya.

Demi memberantas pengaturan skor, PSSI menjalin kerja sama dengan FIFA untuk memberikan "worldwide sanctions" (sanksi yang berlaku di seluruh dunia). 

Baca Juga: Ambil Langkah Tegas, PSSI Bentuk Komite Adhoc untuk Cegah Kericuhan Suporter

Dalam konteks sepak bola, Erick mengatakan PSSI bakal memberikan tindakan tegas berupa larangan berkecimpung di sepak bola seumur hidup. 

"Pemain, wasit, pemilik klub, pengurus, pelatih yang jelas-jelas terkena permainan daripada mengatur skor ini dihukum seumur hidup," tegasnya. 

"Saya meyakini, hal ini akan menjadi suatu perubahan besar untuk sepak bola Indonesia karena tentu seperti yang sudah disepakati dalam rapat Exco, bahwa ini adalah bagian dari kita membangun sepak bola yang bersih dan berprestasi," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu. 

Rencana dari PSSI ini pun disambut dengan baik oleh Polri, selaku lembaga penegak hukum di Indonesia. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut, mengatakan pihaknya akan mendukung penuh pemberantasan pengaturan skor di sepak bola Indonesia dengan kembali mengaktifkan Satgas Anti Mafia Bola. 

"Tentunya kami dari Kepolisian Republik Indonesia sangat mendukung apa yang menjadi program Bapak Ketua Umum PSSI yang baru, khususnya dalam upaya menyelenggarakan ke depan sepak bola yang lebih fair dan yang paling utama bagaimana kita memberantas match fixing atau pengaturan," ucap Kapolri. 

Baca Juga: Laga Timnas U20 Indonesia vs Selandia Baru Boleh Dihadiri Penonton, Ini 12 Imbauan PSSI

"Saya kira, kami Polri siap mendukung penuh dan kami telah mempersiapkan Satgas Anti Mafia Bola untuk mengawal kebijakan ini."

"Satgas Anti Mafia Bola akan terus mengawal setiap penyelenggaraan baik di Liga 1, Liga 2, Liga 3 dan seluruh event sepak bola yang diselenggarakan oleh PSSI," tutur Kapolri. 

Hal senada juga diungkapkan Menpora Zainudin Amali dalam kesempatan yang sama. Menpora mengatakan pemerintah siap memberikan dukungan penuh kepada PSSI demi kemajuan sepak bola Indonesia. 

"Pemerintah menyambut baik apa yang sudah disampaikan oleh Ketua Umum PSSI sebagai hasil dari rapat PSSI," kata Zainudin. 

"Saya kira, inilah yang sudah diharapkan pemerintah sejak lama, ingin bagaimana sepak bola ini berjalan dengan baik sehingga bertujuan untuk pembinaan, prestasi sekaligus menjadi tontonan yang baik untuk masyarakat kita," imbuh pria yang juga menjadi Waketum PSSI periode 2023-2027.

"Oleh karena itu, pemerintah memberikan dukungan yang sepenuhnya terhadap apa yang dibutuhkan oleh federasi, demikian juga dukungan dari pihak Polri, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, kita bisa melihat bagaimana ekosistem sepak bola nasional bisa menjadi lebih baik," ucap Menpora. 

Baca Juga: Terobosan Erick Thohir Usai Jabat Sebagai Ketum PSSI

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU