> >

Filipina Cetak Sejarah, Pertama Kalinya Menang dalam Pertandingan Piala Dunia Perempuan

Sepak bola | 26 Juli 2023, 10:52 WIB
Selebrasi gol Sarina Bolden usai melesakkan bola ke gawang Selandia Baru di Sky Stadium, Wellington, Selandia Baru, Selasa (25/7/2023). (Sumber: FWWC)

WELLINGTON, KOMPAS.TV – Sky Stadium di Wellington, Selandia Baru bergemuruh ketika Sarina Bolden dari Filipina melesakkan bola ke gawang tuan rumah Selandia Baru pada menit ke-24. Gol pertama dan bersejarah itu akhirnya memastikan kemenangan pertama Filipina dalam ajang FIFA Women’s World Cup, sepak bola dunia perempuan,  yang berlangsung pada Selasa (25/7/2023).

“Saya akan mengingat momen ini selamanya, selama sisa hidup saya,” kata Bolden usai pertandingan. “Saya sangat senang menjadi bagian dari pertandingan ini,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Bolden merupakan penyerang berusia 27 tahun dan telah melalui jalan berliku untuk mewakili Filipina. Dia lahir di Santa Clara, California, Amerika Serikat dan menghabiskan tahun-tahun awal karirnya untuk bermain di akademi Amerika.

Kompas TV yang hadir menyaksikan langsung pertandingan bersejarah ini di Sky Stadium Wellington, dimana pada tahun ini Filipina pertama kali berpartisipasi dalam FIFA Women’s World Cup dan memenangkan pertandingan. 

Baca Juga: Selain Legenda Chelsea, Musuh Jackie Chan Juga Ayah Bintang Timnas Filipina yang Main di Indonesia

Dalam pertandingan kedua di grup A kali ini, Filipina bermain bertahan, terutama setelah berhasil memasukkan gol ke gawang tuan rumah. Selandia Baru yang bermain di hadapan publik sendiri pun bermain seperti kesetanan di babak kedua, dengan serangan bertubi-tubi yang berusaha menembus pertahanan Filipina. 

Pada menit ke-68 bahkan sundulan Jacqui Hand sudah merobek pertahanan Filipina. Seluruh stadion kembali bergemuruh menyambut gol tersebut. Namun suasana stadion mendadak hening, ketika layar besar menginformasikan bahwa tengah dilakukan pemeriksaan terhadap gol yang baru saja dilesakkan Selandia Baru.

Beberapa menit kemudian, hasil VAR memutuskan bahwa gol tersebut dianulir karena offside. Tipis sekali, sehingga hanya tangan pemain Selandia Baru yang terlihat melewati garis offside. Skor pun masih tetap 1-0 untuk keunggulan Filipina.

Kiper Filipina Olivia Davis-McDaniel berkali-kali melakukan penyelamatan gemilang. Beberapa kali dia memeluk bola dengan erat, ketika serangan Ferns (julukan tim sepakbola wanita Selandia Baru) membombardir gawangnya.


Menjelang berakhirnya babak kedua, tepatnya pada menit ke-87, Filipina kembali menerobos pertahanan Selandia Baru hingga menghasilkan gol. Namun sayang, bendera hakim garis telah lebih dulu terangkat, yang menandakan bahwa gol tersebut offside.

Setelah 90 menit, wasit memutuskan lima menit perpanjangan waktu. Namun tidak banyak yang terjadi pada saat perpanjangan waktu, sehingga ketika peluit akhir ditiupkan, Filipina tetap memimpin pertandingan dengan skor 1-0.

Hasil akhir ini membuat sebagian besar pendukung tuan rumah harus meninggalkan stadion dengan penuh kekecewaan. Namun tidak demikian bagi Filipina, torehan bersejarah ini dirayakan dengan meriah.

Para pemain timnas Filipina segera menghampiri tribun pendukungnya untuk membungkuk dan mengucapkan terima kasih. Para diaspora Filipina di Wellington pun menyambut mereka dengan gegap gempita dengan berbagai atribut dan bendera Filipina.

Baca Juga: Resmi, Persija Pinjam Mantan Pemain RB Leipzig asal Filipina Oliver Bias

“Saya baru tahu bahwa orang Filipina benar-benar ada di mana-mana,” kata Bolden. “Saya pikir kami adalah representasi yang hebat dari orang Filipina. Kami berada di tempat yang jauh, tapi dapat menyatukan semua orang dan membuat semua orang berada di tempat yang sama. Ini adalah hal yang luar biasa,” ujar Bolden.

Segera seusai pertandingan, Olivia McDaniel dinobatkan sebagai ‘player of the match’. Tidak mengherankan mengingat penyelamatan-penyelamatan besar yang dia lakukan untuk tim Filipina. Latar belakang McDaniel pun mirip dengan Bolden, di mana dia lahir dan besar di Amerika Serikat dari ibu Filipina dan ayah Amerika Serikat.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV, Associated Press


TERBARU