> >

Pemerintah akan Impor Garam Lagi, Apa Kata Peneliti Ekonomi Kerakyatan UGM?

Berita daerah | 16 Maret 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi: Rencana pemerintah membuka keran impor garam untuk memenuhi pasokan kebutuhan garam dalam negeri mendapat tanggapan dari peneliti Pusat Studi Ekonomi Keraykatan (Pustek) UGM, Putut Indriyono. (Sumber: KOMPAS.COM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Rencana pemerintah membuka keran impor garam untuk memenuhi pasokan kebutuhan garam dalam negeri mendapat tanggapan dari peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM, Putut Indriyono.

Putut menyayangkan kebijakan impor garam yang bertujuann untuk memenuhi pasokan kebutuhan garam dalam negeri tersebut.

Menurutnya, pemerintah terkesan belum memiliki desain pengembangan industri garam nasional yang jelas.

Padahal, desain pengembangan industri garam nasional seharusnya berisi strategi komprehensif beserta peta jalannya.

“Kebijakan yang diambil sekarang reaktif jangka pendek dan tidak konstruktif,” ujar Putut, Selasa (16/3/2021).

Baca Juga: Alasan Menteri KKP Dukung Impor Garam, Hingga Respons DPR Terkait Hal Ini

Ia menilai, pemerintah hanya merespons kecenderungan permintaan pasar dan tidak melihat strategi pengembangan industri garam nasional jangka menengah dan panjang.

Putut mengkritik kebijakan membuka keran impor garam karena terus berulang dan tidak pernah belajar dari pengalaman sebelumnya.

Ia hafal dengan pola ini dan tidak pernah ada kepastian tahun depan tidak akan melakukan kebijakan serupa.

“Pemerintah seharusnya memiliki data yang valid soal kebutuhan garam dan memperhatikan kesejahteraan petani garam,” ucapnya.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU