> >

Covid-19 Kluster Sekolah Muncul, Jambi Hentikan Pembelajaran Tatap Muka

Berita daerah | 4 Mei 2021, 16:29 WIB
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cianjur meninjau simulasi pembelajaran tatap muka di dalam kelas yang dilaksanakan di SMP Islam Cendekia Cianjur. (Sumber: KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

JAMBI, KOMPAS.TV – Pembelajararan tatap  muka (PTM) di Jambi yang baru berjalan dua bulan menimbulkan kluster-kluster baru Covid-19. PTM tersebut dilakukan dari tingkat SMA sejak pertengah Februari, dan SD-SMP mulai Maret.

Melansir dari laman Kompas.id, Selasa (4/5/2021), juru bicara penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah menjelaskan, PTM yang dimulai pertengahan Februari lalu sebenarnya telah dilakukan dengan persiapan yang matang dan telah melalui simulasi. Sekolah-sekolah juga telah dicek kelayakan alat penunjang protokol kesehatannya.

Tak hanya itu, sebelum uji coba PTM digelar, dinas pendidikan juga telah menginstruksikan sekolah-sekolah untuk dapat memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk mendukung protokol kesehatan yang ketat selama berlangsungnya PTM.

Bahkan, siswa juga diberikan kesempatan memilih PTM atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Untuk siswa yang memilih PTM diwajibkan mengikuti tes usap antigen terlebih dahulu. Jika negatif, mereka dapat mengikuti PTM.

Baca Juga: Sejumlah Sekolah Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Sayangnya, Johansyah mengakui masih ada sejumlah celah yang akhirnya menimbulkan merebaknya kluster sekolah. Pada akhir Maret ternyata Covid-19 menjangkit 56 siswa dan guru di SMA Titian Teras, Kabupaten Muaro Jambi.

Pembelajaran tatap muka yang baru berjalan dua pekan di sekolah itu pun langsung dihentikan dan saat ini masih menerapkan belajar daring.

Tak lama berselang, 30 orang di SMK Pertanian Kabupaten Batanghari juga positif Covid-19. Ditambah, yang terbaru pada pekan ini, ada 51 siswa di Madrasah Aliyah Negeri Cendekia Kabupaten Muaro Jambi terkonfirmasi positif.

Hingga Sabtu, jelas Johansyah, masih dilakukan uji usap masif pada seluruh siswa dan tenaga pengajar di MAN Cendekia. Yang tidak terinfeksi virus korona baru langsung dipisahkan tempat tinggal. Gedung asrama siswa kini terbagi dua untuk yang positif dan yang negatif.

”Supaya tidak berlanjut penularan virusnya,” ujarnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU