> >

Pemred Media Lokal di Sumatera Utara Tewas Diduga Ditembak Orang Tak Dikenal

Kriminal | 19 Juni 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi penembakan (Sumber: Pixabay)

SUMATERA UTARA, KOMPAS.TV - Wartawan sekaligus pemimpin redaksi (Pemred) salah satu media lokal bernama Mara Salem Harahap diduga tewas ditembak orang tak dikenal di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

Hal tersebut disampaikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut.

Ketua PWI Sumut, Hermansjah mengatakan Mara Salem atau Marsal dikabarkan ditembak dini hari tadi di dalam mobilnya.

Atas penembakan tersebut, tambah Hermasjah, PWI mengecam keras dan mengharapkan aparat kepolisian segera mengungkap siapa dalang dan pelaku.

"PWI mengharapkan kepolisian segera mengungkap siapa dalang dan pelaku serta motif yang melatarbelakangi korban sehingga mati terbunuh mengenaskan saat menuju kediamannya," kata Hermansjah kepada wartawan, Sabtu (19/6/2021).

Ketua PWI Sumut itu mengingatkan bahwa perlindungan terhadap pers dijamin oleh undang-undang.

Bahkan, kata Hermansjah, pers seharusnya tidak hanya dijamin.

"Tapi mendapat perlindungan hukum saat menjalankan tugas profesinya sebagai seorang wartawan di lapangan," katanya.

Baca Juga: Memeras Tamu Hotel 17 Juta, 2 Pria Mengaku Wartawan Dibekuk Polisi

Salah seorang perwakilan Keluarga korban, Hasanuddin Harahap, mengatakan bahwa Marsal ditemukan 300 meter dari rumahnya dan dalam kondisi tertembak di paha bagian kiri.

"Orang rumah sakit tadi bilang, ada luka tembak di bagian paha sebelah kiri," sambung Hasanuddin.

Selain itu, keterangan Polisi juga mengiyakan Marsal tewas ditembak.  

"Kami membentuk tim gabungan dari Polda, Polres, dan polsek untuk menyelidiki kasus ini," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.

Baca Juga: Penembakan dalam Rumah di Chicago AS Tewaskan 4 Orang, Diduga Akibat Pertikaian Keluarga

Melihat adanya kekerasan terhadap wartawan tersebut, Ketua PWI Sumut kembali meminta para jurnalis di Sumut untuk berhati-hati dalam menjalankan tugas.

Menurut dia, keselamatan diri masing-masing hal nomor satu dan utama. 

"Kepada wartawan, lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sebuah berita yang saat mendapatkannya taruhan nyawa," tandas Hermasjah mengimbau.

Baca Juga: Aksi Kamisan, Mahasiswa dan Jurnalis Kecam Kekerasan Kepada Wartawan dan Aktivis Lingkungan

Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU