> >

Hindari Tes Covid-19, PMI Kucing-kucingan dengan Petugas di Perbatasan Kaltara-Malaysia

Peristiwa | 22 Juni 2021, 21:05 WIB
Masyarakat Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, mengangkut hasil bumi untuk dijual ke Tawau, Malaysia, Sabtu (10/8/2019). (Sumber: Kompas.id/SUCIPTO)

BALIKPAPAN, KOMPAS.TV – Petugas kesehatan, TNI, dan Polri harus "kucing-kucingan" dengan pekerja migran Indonesia (PMI) agar mau didata, dites, dan isolasi mandiri.

Padahal Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sudah menyiagakan petugas di empat titik “jalur tikus” untuk menjaring PMI tersebut.

Empat titik tersebut yaitu di Kecamatan Krayan, Pulau Sebatik, kawasan Simenggaris, dan Pulau Nunukan.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Nunukan Hasan Basri menjelaskan, petugas kesehatan setempat bekerja sama dengan petugas pengaman perbatasan guna menjaring PMI dari Malaysia untuk menjalankan protokol kesehatan.

”Mereka yang masuk melalui jalur tak resmi seharusnya wajib melapor ke satgas Covid-19 setempat. Namun, nyaris tidak ada yang melakukan. Akhirnya, TNI, dan Polri di perbatasan yang bergerak untuk menjaring mereka,” ujar Hasan, Selasa (22/6/2021), dikutip dari Kompas.id.

Sebagian besar PMI tersebut bekerja di Malaysia tidak melalui jalur resmi. Oleh sebab itu, mereka nekat menggunakan ”jalur tikus” untuk menghindari pemeriksaan petugas.

Sebelumnya, para PMI yang terjaring di titik-titik itu dikirim ke Pulau Nunukan untuk menjalani karantina dan pemeriksaan.

Namun, saat ini Pemkab Nunukan langsung melakukan tes usap antigen kepada para PMI yang melapor dan terjaring di empat titik tersebut.

Baca Juga: TNI Gagalkan Penyelundupan Daging Ilegal Asal Malaysia di Nunukan

”Kalau hasilnya positif, mereka dikirim ke Pulau Nunukan untuk dirawat di rumah sakit. Jika negatif, mereka diminta isolasi mandiri lima hari di tempat yang sudah pemerintah sediakan,” ujar Hasan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU