> >

Dapat Bantuan Oksigen dari KRI Dr Soeharso-990, Ganjar: Prioritaskan untuk Kebutuhan RS di Semarang

Sosial | 29 Juli 2021, 11:44 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat proses produksi oksigen KRI Dr Soeharso di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (28/7/2021). (Sumber: Dok. Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Kapal Bantu Rumah Sakit KRI Dr Soeharso-990 berkomitmen membantu pemenuhan oksigen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng). 

Selama beberapa hari ke depan hingga kebutuhan oksigen terpenuhi, KRI Dr Soeharso-990 akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jateng. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa bantuan tersebut nantinya akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit (RS) di Semarang Raya.

"Kami prioritaskan untuk kebutuhan oksigen RS di Semarang Raya karena lebih dekat dari lokasi KRI Dr Soeharso-990," sebut Ganjar dalam keterangannya, Rabu (29/7/2021).

Baca Juga: Percepat Vaksinasi, Ganjar Sebut Jateng Bakal Terima 700 Ribu Dosis Vaksin Minggu Ini

Ganjar menambahkan, jika pasokan oksigen di Semarang Raya telah terpenuhi, maka persediaan dari tempat lain dapat digunakan untuk sejumlah daerah yang membutuhkan.

"Dengan begitu, oksigen dari sumber lain juga bisa digunakan untuk pemenuhan berbagai daerah di Jawa Tengah," ujarnya.

Sebagai kapal perang dengan oksigen generator, KRI Dr Soeharso-990 diklaim mampu memproduksi oksigen secara mandiri.

Dengan kapasitas produksi tiap hari mencapai 150.000 liter yang setara dengan 20 hingga 25 tabung oksigen bervolume 6.000 liter.

Menurut Ganjar, kehadiran KRI Dr Soeharso-990 tentunya sangat membantu penyediaan oksigen. terutama ketika dalam kondisi darurat.

"Saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kapal perang RS (KRI Dr Soeharso-990) guna back-up oksigen di Jawa Tengah," tuturnnya.

Baca Juga: 2.069 Orang Meninggal Akibat Covid-19 Dalam 24 Jam, Tersebar di 33 Provinsi Paling Tinggi Jateng

Diketahui, kebutuhan oksigen di Jawa Tengah akhir-akhir ini masih terbilang sangat langka, bahkan angkanya menyentuh minus 30 persen.

"Kami memang masih butuh oksigen. Maka dari itu, kami mencari cara lain termasuk substitusinya, seperti menggunakan oksigen concentrator hingga membuat oksigen generator," ungkap Ganjar.

Maka dari itu, selain mengandalkan bantuan KRI Dr Soeharso-990, Ganjar juga terus mencari suplai oksigen dari daerah lain seperti Palembang, Kendari, dan Jawa Timur.

"Kami coba mencari dari Kalimantan dan Sulawesi. Dari Sulawesi kami mendapat bantuan, tetapi ISO-tank (kontainer berbentuk tangki) tidak ada. Untuk mengatasi hal itu, kami telah membeli ISO-tank. Semoga dalam minggu ini bisa datang," jelasnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU