> >

Pelayanan Kesehatan di Pegunungan Bintang Papua Kembali Aktif Pasca Serangan KKB di Kiwirok

Peristiwa | 20 September 2021, 10:01 WIB
Kepulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021). (Sumber: Istimewa via Kompas.com)

PAPUA, KOMPAS.TV - Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua sudah mulai kondusif usai teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok beberapa hari lalu.

Kamal mengakui bahwa teror KKB yang membakar Puskesmas Kiwirok, Kabuapten Pegunungan Bintang tersebut membuat tenaga kesehatan (nakes) ketakutan dan trauma.

Bahkan, kata dia, pusat pelayanan kesehatan di daerah itu sempat ingin tutup. Tapi pihak kepolisian mengkomunikasikan kepada para nakes dan memberi jaminan keamanan.

"Rencananya, mau ditutup untuk rumah sakit umum di ibu kota kabupaten, tapi kami bisa komunikasi dengan rekan-rekan secara baik dan sudah dilaksanakan pengamanan," kata Kamal dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas.TV, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Nakes Diserang KKB di Papua, Pemerintah Didesak Bertindak Tegas Usut Pelaku

Kamal megaku bisa memahami kondisi para nakes pasca serangan teror di Kiwirok. Kata Kamal, akibat serangan teror tersebut, para nakes di wilayah Pegunungan Bintang jadi takut dan tramua. 

Para nakes melaksanakan kegiatan sosial, tapi keamanan diri mereka juga terancam. "Tapi sekarang, setelah dilakukan pendekatan, fasilitas kesehatan sudah bisa buka lagi dengan penjagaan dan keamanan," kata Kamal.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyebut bahwa teror di Kiwirok lebih dari hanya sekedar pembunuhan. 

Menurutnya, kejadiaan itu dapat menyurutkan semangat dan keinginan nakes untuk melakukan kerja-kerja sosial dalam pelayanan sosial di daerah-daerah terdalam, khususnya di Papua.

"Jika petugas petugas kesehatan merasa tak terjamin keamanan, saya khawatir komitmen dan kerelaan kawan-kawan di daerah-daerah seperti Papua ini kemudian menjadi surut," kata Daeng dalam kesempatan sama.

"Kita harus mempertahankan keamanan kepada kawan-kawan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Daeng secara langsung meminta kepada Kamal untuk menjamin keamanan nakes di Papua. Terlebih, kata dia, saat ini masih kondisi pandemi dan pelayanan kesehatan tidak boleh berhenti.

Baca Juga: KKB Serang Kiwirok Papua, Nakes Gerald Sokoy hingga Kini Belum Ditemukan

Sebenarnya, Daeng telah meminta pemerintah daerah di Papua menerjunkan aparat untuk menjaga stabilitas keamanan nakes dan masyarakat di Papua, sehingga mampu menciptakan rasa keamanan selama bertugas.

"Meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk sementara menarik tenaga kesehatan ke tempat yang lebih aman," kata Daeng dalam pernyataan sikap tertulisnya Jumat (17/9/2021).

Daeng juga mendesak agar aparat keamanan menindak tegas para pelaku penyerangan tempo hari lalu. Ia juga berharap agar kejadian serupa tidak lagi terulang kembali di tanah Papua.

IDI, lanjut Daeng, juga mengutuk keras segala tindakan anarkistis terhadap fasilitas kesehatan dan nakes yang sedang menjalankan tugas pengabdian dan kemanusiaan, terutama di dalam situasi pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini.

"Kami menyesalkan kejadian tersebut, dan turut berduka cita atas meninggalnya nakes tersebut. Semoga Tuhan yang maha Esa memberi tempat yang layak, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Daeng.

Seperti diwartakan, tiga orang tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok hilang usai penyerangan teroris KKB pada Senin (13/9/2021). Dua hari kemudian, dua dari tiga nakes ditemukan, salah seorang di antaranya tewas. Satu nakes lagi hingga kini belum ditemukan.

Baca Juga: Selain KKB, Polres Mimika juga Antisipasi Gesekan Suku yang Dapat Ganggu PON XX

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU