Seratus Warga Takalar Diduga Keracunan Makanan, Satu Anak Meninggal
Peristiwa | 2 Oktober 2021, 16:02 WIBTAKALAR, KOMPAS.TV – Sekitar seratus warga Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga mengalami keracunan makanan. Satu anak dilaporkan meninggal.
Mereka mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan pada acara tausiyah di Desa Pakabba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, pada Rabu malam (30/9/2021).
Camat Galesong Utara Amran Jaya Torada yang dihubungi oleh Kompas.TV melalui telepon seluler, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Menurutnya, kejadian berawal saat seorang warga Dusun Pangkajene, Desa Pakabba bernama Daeng Mile, menggelar tausiyah malam ketiga untuk Syahrul, anaknya yang meninggal.
Pada acara tersebut, keluarga Daeng Mile menyiapkan 250 dus nasi.
Baca Juga: Polres Karawang Selidiki Penyebab Keracunan Massal
Sebagian warga yang menghadiri acara tausiyah itu kemudian menyantap nasi dus yang diberikan di lokasi acara. Sebagian membawa pulang nasi dus itu.
“Nah, pada hari Jumat (1/10/2021), sudah ada warga yang memakan nasi kotak ini yang mengalami gejala keracunan, mulai dari muntah, buang air besar, dll,” ucap Amran.
Tapi, mereka menganggap itu penyakit biasa. Meski demikian, sebagian warga memeriksakan diri ke puskesmas.
Pada Sabtu (2/10/2021), sejumlah warga mengalami muntah-muntah dan diare secara bersamaan. Pihak pemerintah desa dan kecamatan yang mendapatkan informasi tersebut, langsung melakukan komunikasi dengan puskesmas.
“Ada satu orang yang bernama Ariel dirujuk ke RS Labuang Baji Makassar karena kondisinya berat. Tidak lama kami mendapatkan kabar bahwa Ariel itu meninggal dunia, dia umur 8 tahun, kelas 3 SD,” tuturnya.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak pemerintah desa, kecamatan, dan dinas kesehatan setempat mengevakuasi warga yang menghadiri acara dan terindikasi keracunan.
Data tersebut diperoleh setelah pihak pemerintah setempat melakukan pendataan dan evakuasi hingga Sabtu sore. Evakuasi itu juga bertujuan untuk mencegah dan mengantisipasi bertambahnya korban jiwa dalam kasus ini.
Baca Juga: 83 Orang Keracunan Makanan Usai Pengajian, 2 Orang Meninggal Dunia
“Itu kurang lebih 100 orang, karena hitungan terakhir kita itu 98 tapi ada tambahan. Kemudian kita evakuasi ke RSIA Siti Zaenab, yang lain kita evakuasi ke Puskesmas Aeng Toa,” kata Amran.
Selain dirawat di kedua fasilitas kesehatan tersebut, sejumlah warga lain juga dirawat jalan, dengan tetap mendapat perhatian dari tenaga kesehatan.
“Berdasarakan arahan bupati, semua warga yang terkena keracunan perawatannya dibiayai oleh pemda,” imbuhnya.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Takalar AKBP Beny Murjayanto.
Menurut Beny, pihaknya masih melakukan pendataan terkait kasus dugaan keracunan tersebut.
“Sementara terdata 55 warga yang mengalami keracunan, ada satu yang meninggal,” ucapnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu siang (2/10/2021).
Dia menambahkan, pihaknya melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) masih melakukan penyelidikan.
Melalui pesan Whatsapp, Kapolres menyampaikan data korban pada kasus tersebut.
Korban meninggal atas sama Hairil alias Aril bin M Rusli Dg Gassing, usia 9 tahun, warga Dusun Bontolanra, Desa Bontolanra, Galesong Utara.
Sementara, jumlah total korban yang masih dalam perawatan di fasilitas kesehatan sebanyak 42 orang, yakni 34 orang dirawat di RSIA Siti Zaenab, dan delapan orang dirawat di Puskesmas Aeng Toa.
Mengenai saksi maupun tersangka pada kasus itu, Kapolres menyebut pihaknya masih mengumpulkan sejumlah alat bukti.
“Kasatreskrim masih kumpulkan alat bukti dan lain-lain, nanti mungkin menyusul. Kita fokus pada penyelamatan para korban.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV