> >

Satu Kecamatan di Bantul Tutup Semua Sekolah untuk Sementara, Ada Apa?

Update corona | 8 November 2021, 19:48 WIB
Uji coba pembelajaran atau sekolah tatap muka di Bantul dimulai. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Semua sekolah yang berada di Kecamatan Sedayu, Bantul kembali ditutup untuk sementara waktu. Kebijakan ini diambil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyusul ledakan angka kasus Covid-19 di salah satu kecamatan di Bantul itu.

Penutupan sementara berlangsung sejak 3 November 2021 selama 14 hari. Akibatnya, pembelajaran jarak jauh kembali diberlakukan.

Penutupan sementara sekolah di Kecamatan Sedayu berlaku untuk semua jenjang dari SD sampai SMA dan sederajat.

Menurut Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, kebijakan penutupan sekolah untuk sementara waktu ini ditempuh karena ada seorang pelajar SMKN 1 Sedayu yang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Ada Siswa SMP Berseragam SD Saat Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Bantul

“Memang tidak ada penularan di sekolah itu, tetapi tetap ditutup mengingat faktor lokasi tempat tinggal para murid dan sekolah berdekatan dan dalam satu wilayah,” ujarnya, Senin (8/11/2021).

Sementara Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko mengatakan penutupan sekolah untuk jenjang SD dan SMP untuk sementara waktu ini dimulai 5 November 2021. Ada 24 SD dan empat SMP di Sedayu Bantul yang kembali menggelar pembelajaran jarak jauh.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, terjadi penyebaran kasus Covid-19 di SMKN 1 Sedayu, SMPN 2 Sedayu, dan SDN Sukoharjo.

Kepala Sekolah SMKN 1 Sedayu Rochmat Santosa mengklaim sudah tidak ada lagi kasus penyebaran Covid-19 di sekolahnya. Pelacakan yang dilakukan sudah selesai dan ia tidak menampik pernah ada guru, siswa, dan karyawan yang terpapar Covid-19.

Baca Juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Bantul Dimulai, Ada Syarat Berbeda dengan Pemerintah Pusat

Kasus penularan di SMKN 1 Sedayu terungkap setelah ada penelusuran kontak erat kasus penyebaran Covid-19 di SDN Sukoharjo Sedayu Bantul pada Oktober 2021.

Penularan kasus di SD ini diawali saat seorang guru terpapar Covid-19 dari klaster takziah.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU