> >

8 Bulan Belum Gajian, Ratusan Guru Honorer di Maluku Utara Desak Gubernur Copot Kadis Pendidikan

Berita daerah | 22 Desember 2021, 14:12 WIB
Ratusan guru honorer sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan (SMA dan SMK) di Maluku Utara menuntut agar gubernur mencopot kadisdik Malut. (Sumber: Kompas.com/Yamin Abd Hasan)

TERNATE, KOMPAS.TV - Ratusan guru honorer sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan (SMA dan SMK) di Maluku Utara menuntut agar gubernur mencopot Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Maluku Utara (Malut).

Tuntutan tersebut bukan tanpa dasar. Para guru honorer itu mengaku belum menerima gaji sejak delapan bulan lalu.

Tuntutan itu disampaikan ratusan guru saat berunjuk rasa rasa di depan Kantor Gubernur Maluku Utara dan DPRD di Sofifi pada Senin (20/12/2021).

“Meminta agar Imam Mahdi dicopot dari jabatanya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara karena kami anggap tak paham dengan pendidikan,” tutur Said Alkatiri, Ketua Guru Honorer Provinsi Maluku Utara, Selasa (21/12/2021).

Said Alkatiri mengaku, gaji yang belum dibayarkan itu mulai April hingga Desember 2021.

Menurutnya, persoalan tersebut telah  ditanyakan pada Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara. Namun, Dinas Pendidikan beralasan anggaran kosong.

Baca Juga: Angkat Ribuan Guru Honorer Jadi PPPK, Pemkab Bogor Siapkan Rp96 Miliar untuk Gaji

“Sudah, sudah kami tanyakan ke Dinas Pendidikan tapi alasannya anggaran tidak ada,” jelasnya.

“Ini kan alasan klasik, masa pemerintah tidak punya anggaran, padahal alokasi anggaran di bidang pendidikan kan sangat besar,” kata Said yang dihubungi Kompas.com melalui telepon.

Said menambahkan, dalam aksi tersebut tuntutan mereka cukup jelas yakni meminta Gubernur segera mencairkan hak para guru honorer yang sudah delapan bulan tak menerima gaji.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU