> >

Viral Pria Tersambar Petir, Pakar Sebut Payung sebagai Penyebabnya

Peristiwa | 27 Desember 2021, 10:08 WIB
Beredar video di media sosial seorang satpam tersambar petir ketika sedang bekerja. Dinarasikan, insiden itu terjadi di daerah Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat (24/12/2021) (Sumber: Dok. Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah video yang menampilkan seorang satpam tersambar petir di sebuah pabrik, viral di media sosial. Pakar peneliti petir menduga payung yang dibawa oleh pria itu sebagai penyebabnya.

Dalam keterangan video yang beredar tersebut, satpam itu berjalan di tengah hujan dengan membawa payung dan berkomunikasi melalui handy talky (HT).

Peneliti petir sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro, mengatakan, payung yang digunakan satpam dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran.

Baca Juga: Detik-Detik Petugas Keamanan Disambar Petir Saat Bertugas

"Pemakaian payung menyebakan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," ujarnya, Minggu (26/12/2021).

Dia menganalisa, selain payung, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir, khususnya di daerah pertambangan.

Menurutnya, truk-truk tersebut merupakan easy target bagi petir, karena strukturnya yang tinggi dan besar.

Potensi sambaran petir pada satpam tersebut meningkat karena adanya tiang di sekitar lokasi.

"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," kata dia.

"Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," ujarnya.

Sejumlah warganet mengomentari video viral itu. Ada yang menyebut bahwa frekuensi HT diduga memicu satpam tersambar petir.

Baca Juga: Viral Video Satpam Tersambar Petir, Berikut Tips Aman Jika Terpaksa Beraktivitas Saat Hujan

Menurut Zoro, frekuensi ponsel atau HT berbeda dengan frekuensi petir, sehingga tidak menyebabkan seseorang tersambar petir.

"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz) sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo saat dihubungi Kompas.com.

Ia menegaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya. Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil.  

Terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Cilincing, Kompol R Manurung menjelaskan, insiden itu terjadi di wilayah PT Komatsu, Cilincing, Jakarta Utara pekan lalu.

"Kejadian sudah Senin (20/12/2021) sore," kata Manurung, dikutip dari pemberitaan Kompas.com. Manurung mengatakan, korban merupakan petugas satpam di perusahaan itu dengan inisial AR (35).

"Sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari, kini sudah sehat," ujar Manurung.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU