> >

Olah TKP Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Polisi Tak Temukan Tanda-Tanda Pengereman

Peristiwa | 7 Februari 2022, 20:19 WIB
lah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bus pariwisata di Bantul mulai digelar hari ini, Senin (7/2/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Penyelidikan kasus kecelakaan bus pariwisata di Bantul yang menewaskan 13 penumpang masih berlangsung.

Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) Senin (8/2/2022), polisi belum menetapkan tersangka dalam persitiwa kecelakaan bus pariwisata itu.

Menurut Kapolres Bantul AKBP Ihsan, polisi masih menganalisis penyebab utama kecelakaan dengan diperkuat keterangan tiga orang saksi yang berada di sekitar TKP.

“Para saksi memaparkan hal serupa, bus melaju turun dari arah timur ke barat tidak terkendali, dan menghindari truk bermuatan pasir di depannya dengan banting setir ke kanan menabrak tebing,” ujarnya.

Baca Juga: Percakapan Sopir Bus dan Kernet Sebelum Kecelakaan Bus Pariwisata di Bukit Bego Bantul

Hasil analisis sementara lainnya menunjukkan jalan menikung dan menurun panjang.

Ada pula fakta yang diperoleh sebelum di TKP, yakni terjadi kesalahan pengereman dan pengemudi tidak mengusai medan.

"Waktu kami ke lokasi, tidak ada sama sekali upaya pengereman, jejak dan sebagainya, tapi itu dugaan sementara,” ucap Ihsan.

"Untuk memastikan perlu ada TTA yang langsung, kami minta bantu dari Korlantas untuk mengetahui penyebab utama, yang kemudian disandingkan dengan keterangan saksi dan ahli yang kami periksa," imbuhnya.

Polisi juga memeriksa kernet bus dan korban selamat dalam insiden bus pariwisata tabrak bukit Bego Imogiri itu.

Selain itu, polisi juga akan memeriksa pemegang merek bus, yakni Mercedes Benz.

Baca Juga: Dari Hasil Tes Antigen, Satu Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul Positif Covid-19

Ia menilai, Mercy sebagai pemegang merek bisa mengetahui teknis kendaraan berfungsi baik atau tidak. Ia juga berencana melakukan simulasi dengan kendaraan yang sama untuk membuktikan kelayakan bus pariwisata tersebut.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU