> >

Selendang Hijau Ketua Tunggal Jati Nusantara, Sang Paranormal Dipercaya Menerawang Nasib Orang

Update | 15 Februari 2022, 12:17 WIB
Kediaman Nur Hasan, Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang melakukan ritual di Pantai Payangan, Jember. (Sumber: Tribun Jatim/Tony Hermawan)

JEMBER, KOMPAS.TV – Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang melakukan ritual di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, selalu mengenakan selendang hijau saat keluar rumah. Warga mengenalnya sebagai seorang paranormal.

Pria bernama Nur Hasan (38) yang merupakan Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara itu tinggal di Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, tepat di pinggir jalan raya.

Sekretaris Desa Dukuh Mencek Budi Harto, menjelaskan, Nur Hasan selalu mengenakan selendang berwarna hijau saat keluar rumah.

"Dia kalau kemana-mana pakai selendang hijau," kata Budi Harto, seperti dikutip Tribun Jatim, Senin (14/2/2022).

Beberapa hari terakhir kelompok Tunggal Jati Nusantara menghiasi pemberitaan sejumlah media massa.

Baca Juga: Polisi Segera Periksa RH Inisiator Ritual Maut Pantai Payangan Jember, Begini Kondisinya

Penyebabnya, puluhan anggota kelompok ini melakukan ritual di Pantai Payangan, Jember, hingga berujung maut. Sebanyak 11 orang tewas tergulung ombak ganas pantai selatan ketika melakukan ritual.

Budi Harto menjelaskan, sebelum dikenal sebagai seorang paranormal, Nur Hasan pernah bekerja di Malaysia.

"Kalau Pak Hasan dulunya ini kerja di Malaysia. Terus 2010 itu pulang. Kayaknya setelah itu, dia dikenal sebagai paranormal," ujarnya.

Hampir setiap hari rumah Hasan dikunjungi tamu, bahkan saat malam Jumat, jumlah tamu yang datang bisa sampai 20an orang.

Tetangga kanan-kirinya sudah biasa melihat rumah Hasan sering dikunjungi banyak tamu.

Tamu-tamu yang datang bukan hanya dari kalangan bawah. Cukup banyak tamunya datang membawa mobil.

Hasan bahkan bisa menghidupi dua istri dan dua anak dari pekerjaannya sebagai paranormal tersebut.

Cerita yang beredar, Hasan dianggap memiliki kekuatan spiritual. Dia dipercaya mampu menerawang nasib orang di masa depan, termasuk mengajak orang meraih ketenangan jiwa.

Sementara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember AKBP Hery Purnomo, menyebut bahwa berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Tunggal Jati ini merupakan tempat pengobatan alternatif.

Tujuan orang yang datang dan bergabung bermacam-macam. Ada yang ingin konsultasi masalah ekonomi, rumah tangga, atau pun kesehatan.

"Nah, ini kesehatan secara fisik maupun batin. Bermacam-macamlah alasan orang yang datang dan bergabung," beber Hery.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Maut di Pantai Payangan Jember, 11 Orang Dilaporkan Tewas

Sebagian pengikut Hasan dulunya adalah pasiennya. Banyak mengaku sembuh setelah datang ke Hasan.

Keberhasilan itu sering diceritakan pasien-pasien ke orang lain. Sehingga cukup banyak yang tertarik menjadi pengikutnya.

"Eksisnya dari getok tular," kata Hery.

Sebelumnya diberitakan KOMPAS TV, sebanyak 11 anggota Tunggal Jati Nusantara tewas akibat terseret ombak ketika melakukan ritual di Pantai Payangan.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Tribun Jatim


TERBARU