> >

26 Ribu Dosis Vaksin Covid Kedaluwarsa di Tulungagung Masih Tersimpan, Tunggu Kebijakan Kemenkes

Update corona | 12 Maret 2022, 06:38 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Sumber: Shutterstock.com)

TULUNGAGUNG, KOMPAS.TV – Puluhan ribu dosis vaksin Covid-19 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur telah kedaluwarsa. Vaksin-vaksin kedaluwarsa itu masih tersimpan di lemari pendingin Dinas Kesehatan setempat sambil menunggu kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka membenarkan bahwa sekitar 26 ribu dosis vaksin telah kedaluwarsa, Jumat (11/3/2022).

"Iya benar. Ada sekitar 26 ribu dosis yang kedaluwarsa sejak 18 Februari lalu," kata Didik seperti dilansir Antara.

Sekitar 26 ribu dosis vaksin tersebut tidak bisa digunakan untuk imunisasi warga karena telah melewati masa kedaluwarsa.

Vaksin-vaksin yang sudah expired itu saat ini masih tersimpan di gudang berpendingin. Belum ada satu pun yang dibuang apalagi dihancurkan.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diminta Sesuai Kebutuhan Karena Tempat Penyimpanan Terbatas

Didik menambahkan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait langkah yang akan dilakukan terhadap vaksin-vaksin tersebut.

Kemenkes, kata dia, masih mengkaji apakah masa kedaluwarsa ribuan dosis vaksin itu bisa diperpanjang.

"Ini masih dikaji ulang sama Kemenkes, apakah bisa diperpanjang masa kedaluwarsanya," kata Didik.

Meski ada puluhan ribu dosis yang kedaluwarsa, Didik memastikan kebutuhan vaksin untuk wilayah Tulungagung masih aman.

"Alhamdulillah masih ada kelebihan droping dari pusat," ujar Didik.

Baca Juga: Bengkulu Targetkan Vaksinasi Dosis Satu Tuntas Maret 2022

Jika perpanjangan tanggal kedaluwarsa disetujui, vaksin itu akan dikeluarkan terlebih dahulu.

Selain 26 ribuan dosis vaksin jenis AstraZeneca dan Moderna, pada April mendatang ada ribuan vaksin lain yang juga terancam kedaluwarsa.

"Vaksin yang segera memasuki masa kedaluwarsa adalah jenis (produksi) Sinovac. Akan kami percepat vaksinasinya," ucap Didik.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU